Pontianak (Antara Kalbar) - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Tri Erri Astoeti mengatakan hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional 2013 menunjukkan angka karies gigi (DMF-T) rata-rata di Kalimantan Barat adalah 6,2 persen, artinya dari 28 gigi yang dimiliki masyarakat, rata-rata 6 gigi di antaranya bermasalah.

"Keadaan tersebut diperparah dengan jumlah tenaga kesehatan yang jauh dari komposisi ideal. Di Kalbar berdasarkan data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 2013 jumlah dokter gigi hanya 166 orang," ujarnya di Kabupaten Kubu Raya, Rabu.

Ia menjelaskan faktor tingginya kerusakan gigi lantaran masih banyak belum paham dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan gusi.

"Selaras dengan hasil riset dan dari 400 peserta pemeriksaan gratis yang digelar Formula di Kubu Raya menunjukan 80 persen memang bermasalah pada gigi berlubang," kata dia.

Saat ini dikatakannya masyarakat selain masih ada yang tidak memperhatikan sikat gigi juga karena salah waktu melakukan sikat gigi.

"Padahal sikat gigi itu kan membersihkan kotoran di mana setelah makan dan sebelum tidur. Selama ini masyarakat kebanyakan sikat gigi pagi dan sore tanpa melihat sudah makan atau belum," jelasnya.

Menurutnya jika gigi tidak dirawat maka bukan hanya berdampak pada penyakit gigi semata namun ke organ lainnya.

"Banyak orang tidak tahu bahwa sakit gigi juga menyebabkan sakit jantung, diabetes dan lainnya. Jadi kita mengimbau masyarakat untuk menjaga demi kualitas hidup dan kesehatan kita," kata dia.


(U.KR-DDI/N005)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017