Pontianak (Antara Kalbar) - Jamaah haji Indonesia diminta untuk menjaga kesehatan menjelang wukuf pada Kamis (31/8) mengingat suhu diperkirakan 50 - 52 derajat Celcius.

Jamaah dihimbau untuk perbanyak minum air putih. Tim Medis pun tetap siaga membawa peralatan medis dan bekal obat-obatan jika terjadi gangguan kesehatan pada masing-masing jamaah.

Sementara menjelang wukuf di Padang Arafah seluruh petugas haji Indonesia terlihat sangat sibuk sekali. Pihak maktab yang mengatur seluruh tahapan kegiatan ibadah haji kerap berkoordinasi dengan mereka. Setiap detail perubahan jadwal kegiatan segera dikoordinasikan ke masing-masing Ketua Kloter dan diteruskan ke para jamaah melalui masing-masing Ketua Rombongan.

Sementara Tim Medis pun tak henti-hentinya mengingatkan para jamaah untuk selalu menjaga kondisi tubuh mengingat semakin tingginya suhu udara di kota Mekkah.

Menjelang Wukuf di Padang Arafah seluruh akses jalan menuju ke Mina dan Arafah ditutup. "Biasanya H-5 sebelum wukuf di Padang Arafah semua jalan menuju kesana ditutup. Hanya kendaraan petugas dan panitia pelaksana dilapangan saja yang diperbolehkan keluar masuk daerah Mina dan Arafah, namun untuk pejalan kaki masih diperbolehkan menuju kesana. Dan pada H-2, biasanya akan dilaksanakan gladi bersih bagi seluruh petugas yang akan mengatur kegiatan hari-hari Armina," jelas Ahmad Diding, salah seorang Petugas Musiman (Temus) haji asal Indonesia.

Menurut pria sunda kelahiran kota Mekkah ini, daerah Mina dan Arafah akan disterilkan demi menjaga keselamatan dan kenyamanan para jamaah selama melaksanakan puncak ibadah haji, yakni wukuf di Padang Arafah.

Dijelaskannya pula pada Senin tanggal 6 Dzulhijah (28/8) layanan imigrasi di seluruh pintu masuk menuju Tanah Suci dihentikan, dengan demikian sudah tidak ada lagi umat Islam dari belahan dunia manapun yang berniat menunaikan ibadah haji dapat masuk ke Tanah Suci, baik kota Mekkah maupun Madinah.

Hampir seluruh jamaah haji pada saat ini telah masuk ke Kota Mekkah untuk mempersiapkan diri menjelang wukuf di Padang Arafah.

Situasi terkini di Masjidil Haram sudah sangat padat sekali. Dari infornasi yang kami dapatkan, layanan transportasi yang selama ini mengantar jamaah dari penginapan menuju Masjidil Haram sudah diberhentikan sejak beberapa hari yang lalu, dan mulai beroperasi kembali pada tanggal 7 September 2017 tepat pada pukul 12.00 WAS.

"Minggu lalu saya mencoba untuk menunaikan sholat Jumat di Masjidil Haram, suasananya sungguh padat sekali. Untuk masuk dan keluar dari Masjidil Haram jamaah harus sabar dan berdesakan. Karena tidak ada layanan bis gratis, terpaksa kami menggunakan taksi dengan biaya yang melambung tinggi. Dari Masjidil Haram menuju penginapan, supir taksi minta 100 riyal, padahal hari-hari biasa tarifnya cuma 20 riyal," ungkap Bambang, Jamaah Calon Haji asal Purwakarta.

Pewarta: Hendra A Fattah

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017