Pontianak (Antara Kalbar) - Keluarga atau istri korban, Adrianus Amit (47) salah seorang guru SMPN 2 Siantan, Kalbar yang dianiaya hingga meninggal dunia, mendesak aparat hukum mengusut tuntas kasus itu.

Istri korban, Endah Widayati di Pontianak, Rabu, mengatakan, kasus penganiayaan hingga suaminya meninggal agar diusut hingga tuntas oleh pihak kepolisian.

Ia menjelaskan, suaminya sempat dirawat selama 12 hari di Rumah Sakit Antonius Pontianak, tetapi tidak tertolong hingga menghembuskan napas terakhirnya, Rabu dini hari tadi.

Korban meninggal dunia diduga karena diculik dan dianiaya lebih dari 20 orang yang mendatangi rumahnya di Jalan Khatulistiwa, Gang Teluk Air, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, 2 September 2017 lalu.

"Saat kejadian, saya tidak ada di rumah, suami saya hanya berdua bersama anak saya. Saat kejadian anak saya saat itu mendengar bunyi kekerasan yang terjadi, dia mencoba ke luar kamar namun dihadang oleh salah satu pelaku," ungkapnya.

Menurut dia, besoknya, dia baru mengetahui suaminya ketika sudah berada di rumah sakit. "Dan selama di rumah sakit suami saya tidak sadarkan diri," ujarnya.

"Kami sudah melaporkan kasus ini pada pihak kepolisian, dan saya minta pelaku agar dihukum dengan seadil-adilnya," katanya.

Istri korban mengatakan sehari-hari suaminya adalah seorang tenaga pengajar di SMP Negeri 2 Siantan. Selain kesibukan mengajar korban juga sebagai anggota salah satu koperasi sawit di Kota Pontianak.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Carlos Penadur mengatakan pihaknya akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas.

"Sampai hari ini sudah ada empat tersangka yang ditahan pihak kepolisian," ujarnya.

Namun sampai saat ini, pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi terhadap kasus yang menghilangkan nyawa ayah dari tiga anak itu.

Setelah diotopsi, jenazah korban langsung dibawa ke Kota Salatiga, Jawa Tengah yang merupakan kampung halaman istrinya sore tadi.

Sementara itu, Ahli Forensik RSUD Soedarso Pontianak, dr Monang Siahaan mengungkapkan penyebab kematian Adrianus Amit (47) Guru SMPN 2 Siantan diduga karena ada pendarahan di bagian otak, akibat benturan atau pukulan benda tumpul di bagian kepala korban.

(A057/T013)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017