Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 11 maskapai yang ada di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, terpaksa menghentikan aktivitas penerbangan pada Minggu, karena landasan pacu bandara tersebut tergenang banjir sejak pagi tadi.

"Sampai saat ini, kita masih terus berusaha untuk menguras air tergenang di landasan pacu, tepatnya pada posisi taxiway (landasan gelinding) yang sudah tergenang sejak pagi tadi," kata General Manager Angkasa Pura II Supadio Pontianak, Bayuh Iswantoro di Pontianak, Minggu.

Dia menjelaskan, hujan yang terjadi sejak Sabtu malam di sekitar bandara Supadio menyebabkan bagian depan taxiway tergenang banjir. Kondisi hujan tersebut terus terjadi sampai Siang tadi dan menyebabkan genangan air semakin meninggi.

Untuk mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan, pihaknya terpaksa menutup total bandara, sambil melakukan tindakan pengurasan.

"Sejak pagi, tidak ada aktivitas penerbangan. Dan kami memohon maaf kepada masyarakat pengguna jasa bandara akibat ketidaknyamanan ini," tuturnya.

Bayuh menyatakan, penutupan tersebut juga sudah diinformasikan kepada 11 maskapai penerbangan yang ada di bandara itu. Hal ini mengakibatkan keterlambatan penerbangan cukup lama, hingga kondisi landasan benar-benar memungkinkan untuk aktivitas penerbangan.

"Kami harap, para penumpang juga bisa memaklumi hal ini, karena ini juga terjadi akibat kondisi cuaca. Tentu kita harus mengambil langkah ini, ketimbang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Terpisah, Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Dasmian mengatakan kondisi cuaca di sekitar bandara Supadio sejak Sabtu malam memang terkena hujan.

"Untuk cuaca di sekitar bandara Supadio Pontianak sejak Sabtu malam sampai Minggu sore ini memang hujan, namun dengan intensitas ringan. Kemungkinan besok, kondisi ini masih terjadi," katanya.

Hujan tersebut katanya terjadi merata di seluruh wilayah Pontianak dan Kubu Raya. Meski demikian, masih dengan intensitas sedang.

(.KR-RDO/N005) 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017