Athena (Antara Kalbar) - Negara Yunani, yang menghadapi dua krisis selama beberapa tahun belakangan --arus besar pengungsi dan utang yang membebani-- telah mendapat bantuan penting di UNICEF dan organisasi lain non-pemerintah (NGO) dalam melindungi hak anak-anak.

Melalui kerja sama di berbagai bidang, upaya telah dilancarkan untuk membantu pengungsi dan pengungsi anak, tapi masih banyak yang harus dilakukan guna menjamin masa depan yang lebih baik buat anak-anak yang memerlukan bantuan, kata wakil NGO dan UNICEF kepad Xinhua.

Dalam peringatan Hari Anak Dunia, yang diperingati pada 20 November selama enam dasawarsa belakangan, Sofia Tzitzikou --Presiden UNICEF di Yunani-- dan Myrsini Zorba, pendiri bersama dan Presiden Kehormatan NGO Yunani, "Network for Children's Rights", menawarkan pemahaman mengenai bagaimana anak-anak di Yunani terbebas pada bidang penting dalam Konvensi mengenai Hak Anak dan apa yang dilakukan Yunani untuk meningkatkan hak mereka serta menjamin kesejahteraan mereka.

Komite Nasional UNICEF di Yunani didirikan pada 1977. Selama masa 40 tahun, lembaga itu telah menyediakan dukungan pengubah hidup buat jutaan anak, tapi kebutuhan tak pernah berakhir.

"Hak dasar hari ini bukan jaminan bahkan buat anak-anak yang dilahirkan di sini, seperti hak untuk hidup, hak untuk memperoleh makanan, pendidikan, hak akses ke perawatan kesehatan dan seterusnya," kata Tzitzikou kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia merujuk kepada data dalam laporan tahunan yang dikeluarkan oleh UNICEF Yunani dalam beberapa tahun belakangan mengenai kondisi anak kecil di negara yang dirongrong utang tersebut.

Menurut laporan terkini, 55 persen anak di Yunani hidup dalam kemiskinan. Rata-rata 20.000 pengungsi dan pengungsi anak dari 62.000 orang yang telah terdampar di pusat penerimaan dan instalasi lain di Yunani, setelah penutupan perbatasan, sangat rentan.

Sebanyak 2.300 di antara mereka adalah anak-anak tanpa pendamping tabg tinggal di tempat penampungan dan daerah aman khusus di dalam kamp. Anak-anak itu adalah kelompok prioritas buat UNICEF Yunani.

"Setiap hari kami harus mengingatkan orang bahwa hak ini ada dan kita berkewajiban, kewajiban etik dan hukum kita lah untuk melindungi dan mendorong mereka, tanpa melewati program yang mendorong pemberian air susu ibu. Dalam dua tahun belakangan, UNICEF Yunani melalui kerja sama dengan Kemeneterian Kesehatan menyediakan vaksin buat 62.000 pengungsi dan anak pengungsi yang sampai ke Yunani.

Selain menyediakan bahan buat ribuan anak yang memerlukan --warga Yunani dan pengungsi-- untuk bersekolah, Komite Nasional tersebut juga melancarkan kegiatan utnuk memberitahu orang tua, guru dan anak-anak mengenai hak mereka.

Sebagian program tersebut, yang berkaitan dengan anak pengungsi, tercakup oleh dana Eropa, tapi secara umum karena krisis keuangan UNICEF Yunani menghadapi kekurangan dana, sebab organisasi itu sangat bergantung atas sumbangan per orangan dan perusahaan.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017