Pontianak  (Antara Kalbar) - Search and Rescue (SAR) Sintete, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, membantu pencarian dua nelayan yang diduga tenggelam di Muara Laut Pemangkat, sejak Senin (20/11), karena gelombang tinggi.

"Kedua nelayan asal Pemangkat tersebut, atas nama Ning (17), dan Koldi (20) yang akan kembali setelah melaut, tetapi ketika berada di sekitar Muara Pemangkat, kapal motor yang digunakannya diterjang ombak tinggi hingga tenggelam," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika saat dihubungi di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, saat ini tim SAR Sintete, dibantu potensi SAR dan nelayan melanjutkan pencarian terhadap kedua nelayan yang tenggelam tersebut.

"Begitu kami mendapat laporan ada dua nelayan yang KM-nya tenggelam, kami langsung mengontak SAR Sintete untuk melakukan pencarian bersama nelayan setempat, yang hari ini pencariannya sudah memasuki hari kedua," ungkapnya.

Ia berharap, kedua korban tenggelam secepatnya bisa ditemukan, baik dalam keadaan sehat ataupun sebaliknya.

Hery menambahkan, diketahuinya kejadian tenggelamnya KM yang digunakan kedua nelayan Pemangkat tersebut, berdasarkan dari keterangan saksi yang juga satu profesi dengan korban.

"Saksi tersebut sempat melihat KM atau motor air yang digunakan kedua korban tersebut sudah memasuki Muara Pemangkat sesaat sebelum kejadian, akan tetapi tiba-tiba hujan disertai angin kencang menghambat laju motor air itu, dan tidak begitu lama KM itu hilang dari pandangan teman-teman korban, yang diduga tenggelam karena diterjang ombak yang tinggi itu," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor SAR Pontianak mengimbau kepada para nelayan atau masyarakat yang menggunakan transportasi air, agar lebih berhati-hati, dan lebih mengutamakan keselamatan.

"Sebaiknya sebelum turun melaut, para nelayan terlebih dahulu memantau kondisi cuaca yang rutin diterbitkan oleh BMKG Maritim, sehingga bisa mengetahui apakah cuaca sedang buruk atau baik, demi menjaga keselamatan," kata Hery.



(U.A057/T011)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017