Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Umum Panitia Natal Oikumene Nasional, Ignasius Jonan mengatakan isu persatuan berbangsa dan bernegara, menjadi tema utama perayaan Natal Nasional Tahun 2017 di Kalbar.

"Simbol-simbol mengenai persatuan dalam keragaman yang menjadi ciri khas Indonesia, tergambar kuat dalam kegiatan perayaan natal yang dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat sore nanti," kata Jonan di Pontianak, Kamis.

Menurutnya, perayaan Natal 2017 dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja, anggota DPR/DPD dan pimpinan lembaga Negara serta beberapa perwakilan Duta Besar Negara sahabat, Gubernur Kalbar beserta jajarannya.

"Ikut hadir dalam perayaan ini adalah Presiden RI ke-5, Ibu Megawati Soekarnoputri serta sejumlah tokoh masyarakat serta para tokoh agama, antara lain dari PBNU, Muhammadiyah, MUI, KWI, PGI dan Walubi," katanya.

Dalam laporannya kepada Presiden, Ignasius Jonan yang saat ini menjabat sebagai Menteri ESDM itu mengatakan, tema Perayaan Natal kali ini mengadobsi tema yang telah ditetapkan oleh Persatuan Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), yaitu "Hendaklah Damai Sejahtera Memerintah Dalam Hatimu".

"Sub Thema adalah Melalui Natal, Marilah Kita Tunjukkan Sikap Damai Sukacita Demi Terwujudnya Damai Kristus di antara Sesama," katanya.

Sebagai perwujudan damai dan sukacita tersebut, Perayaan Natal sengaja diadakan di rumah Radakng, Pontianak. Pemilihan lokasi kegiatan di rumah adat Dayak yang berarti Rumah Panjang ini memiliki filosofi hidup berdasarkan kebersamaan dan toleransi membentuk keutuhan melalui rumah bersama.

"Melalui pemilihan lokasi ini kami ingin menyampaikan pesan bahwa Natal Nasional 2017 ini ikut menegaskan kembali komitmen kita sebagai bangsa untuk terus menerus membangun kebersamaan dalam semangat persatuan dan kesatuan berbangsa yang dilandaskan pada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," kata Jonan.

(U.KR-RDO/T011)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017