Pontianak (Antaranews Kalbar) - Relawan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar, nomor urut tiga, gencar melakukan sosialisasi "ayo tolak golput" di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalbar.

Ketua Relawan Tengah Sutarmidji - Ria norsan, Yasmin Umar di Ketapang, Selasa, mengatakan, gerakan "ayo tolak golput" merupakan sebuah gerakan penyadaran dan edukasi terhadap masyarakat agar menggunakan hak pilihnya di Pilkada serentak, 27 Juni mendatang.

"Di sini (Ketapang) tingkat partisipasi pemilihnya sangat kecil, yang golput tinggi," ungkapnya.

Nantinya, kata Yasmin, para relawan Sutarmidji - Ria Norsan akan menyebar ke desa-desa dengan membawa papan petisi, kemudian masyarakat akan diminta tanda tangan sebagai tanda ikut berpartisipasi pada Pilkada 27 Juni mendatang.

"Kami akan minta masyarakat untuk tanda tangan di papan `ayo tolak golput` ini, dan tentunya kami berikan pemahaman dulu kepada masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, tanda tangan itu bukan hal yang mutlak, artinya tidak ada paksaan dalam melakukannya. "Tapi seharusnya masyarakat akan tanda tangan karena ini hanya komitmen untuk tidak golput," katanya.

Gerakan "ayo tolak golput" diharapkan bisa meminimalisir masyarakat yang golput. "Kami berharap masyarakat bisa nyoblos semua, tidak ada lagi golput," katanya.

Kehadiran Sutarmidji ke Posko Relawan Tengah dalam rangka memberikan dukungan penuh terhadap relawan gerakan "ayo tolak golput" tersebut.

Sementara itu, Sutarmidji menyambut baik gerakan tersebut. Menurutnya, masyarakat harus disosialisasikan dan diedukasi tentang pentingnya mengikuti Pilkada. "Gerakan tolak golput ini harus disosialisasikan, agar masyarakat bisa berpartisipasi di Pilkada 27 Juni," ujarnya.

Melalui gerakan "ayo tolak golput" ini, Sutarmidji berharap masyarakat peduli sehingga pada 27 Juni mendatang masyarakat akan berbondong-bondong ke TPS.

Tampak masyarakat yang hadir cukup antusias melakukan petisi "ayo tolak golput` di Posko Relawan Tengah Sutarmidji - Ria Norsan tersebut.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018