Sintang (Antaranews Kalbar) - Antusiasme umat Islam memadati halaman depan Masjid AL-Amin Sintang yang terletak di Jalan Lintas Melawi, guna untuk menghadiri peringatan Isra’ Mi’raj pada hari Kamis (19/4) malam, termasuk Bupati Jarot Winarno.
Ia didampingi oleh Kapolres Sintang, Ketua Dewan Masjid Sintang, Ketua PHBI Kabupaten Sintang, jajaran pimpinan OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Pada peringatan Isra Mi’raj itu pula turut menghadirkan Ustadz Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Qadrie untuk mengisi tausyiah tentang makna dari Isra Mi’raj 1439 Hijriah tahun 2018.
Dalam sambutannya, Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa peringatan Isra Mi’raj memiliki hikmah tersendiri bagi umat Islam. "Peringatan Isra Mi’raj memang banyak hikmahnya salah satunya adalah kita hidup tentunya penuh cobaan dan cobaan tersebut harus kita hadapi dengan sabar, sehingga maknanya adalah harus tetap sabar dalam menjalani kehidupan," kata Jarot.
Jarot menyampaikan bahwa peringatan Isra Mi’raj juga mengajarkan bahwa hijrahnya Nabi untuk memberikan semangat dalam membesarkan sebuah kota yang aman dan tentram. "Jadi kita mengharapkan dengan ini semua Kabupaten Sintang menjadi kabupaten yang madani, tentram, ramah dan makmur didalam keadaan rukun dan damai, dan inilah juga salah satu dari makna Isra Mi’raj," ujar dia.
Bupati menambahkan bahwa di Kabupaten Sintang saat ini aman dan tentram dan perlu dukungan dari masyarakat. "Alhamdulillah Kabupaten Sintang sekarang dalam keadaan aman saja, tentunya banyak sekali kekurangan-kekurangan, dan perlu adanya pembenahan, ini perlu waktu, tetapi dengan adanya dukungan dari masyarakat, dan doa mudah-mudahan Kabupaten Sintang lebih aman dan tentram lagi," kata dia.
"Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj ini, karena dapat memberikan dampak dan manfaat yang baik bagi akhlak kita semuanya, dan juga saya berharap agar kegiatan ini dapat sering dilaksanakan," harap Bupati Sintang.
Bupati Sintang berpesan kepada anak-anak generasi muda yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk dapat mencermati isi daripada tausyiah Ustadz Habib Muhammad. "Kita refleksikan diri ke dalam kehidupan sehari-hari apa isi dan makna yang disampaikan oleh Ustadz, agar dapat memberikan manfaat bagi kita semua untuk di Kabupaten Sintang ini," pesannya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Al-Amin Sintang, Amin Sodik mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan peringatan Isra Mi'raj ini untuk memperingati sekaligus mempersatukan umat Islam di Kabupaten Sintang. "Kita ingin mempersatukan umat Islam di Kabupaten Sintang, sesuai dengan tema kita usung yaitu 'bersatu dalam keberagaman untuk meningkatkan ukhuwah islamiah menuju masyarakat Kabupaten Sintang yang berakhlakul karimah'," kata Amin Sodik.
Kemudian, Ustadz Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Qadrie dalam tausyiahnya menjelaskan apa itu Isra dan Mi’raj. Isra ialah perjalanan Nabi Muhammad SAW di waktu malam dari Masjid al-Haram Mekah ke Masjid al-Aqsha di Palestina, dan Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha ke langit sampai ke Sidrat al-Muntaha, terus sampai ke tempat yang paling tinggi untuk menghadap kepada Allah.
Akan tetapi, sambung tausiyah dari Ustadz Habib, yang paling penting dalam memaknai Isra’ Mi’raj adalah bagaimana manusia bisa mengubah diri sendiri agar menjadi lebih baik. "Bukan mengubah bentuk wajah, bukan mengubah bentuk badan kita, akan tetapi memaknai Isra’ Mi’raj adalah mengubah segala akhlak kita untuk menjadi yang lebih baik lagi, serta ibadah kita juga harus ditingkatkan,dan juga kita diwajibkan untuk sholat 5 waktu dalam satu hari," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Ia didampingi oleh Kapolres Sintang, Ketua Dewan Masjid Sintang, Ketua PHBI Kabupaten Sintang, jajaran pimpinan OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Pada peringatan Isra Mi’raj itu pula turut menghadirkan Ustadz Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Qadrie untuk mengisi tausyiah tentang makna dari Isra Mi’raj 1439 Hijriah tahun 2018.
Dalam sambutannya, Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa peringatan Isra Mi’raj memiliki hikmah tersendiri bagi umat Islam. "Peringatan Isra Mi’raj memang banyak hikmahnya salah satunya adalah kita hidup tentunya penuh cobaan dan cobaan tersebut harus kita hadapi dengan sabar, sehingga maknanya adalah harus tetap sabar dalam menjalani kehidupan," kata Jarot.
Jarot menyampaikan bahwa peringatan Isra Mi’raj juga mengajarkan bahwa hijrahnya Nabi untuk memberikan semangat dalam membesarkan sebuah kota yang aman dan tentram. "Jadi kita mengharapkan dengan ini semua Kabupaten Sintang menjadi kabupaten yang madani, tentram, ramah dan makmur didalam keadaan rukun dan damai, dan inilah juga salah satu dari makna Isra Mi’raj," ujar dia.
Bupati menambahkan bahwa di Kabupaten Sintang saat ini aman dan tentram dan perlu dukungan dari masyarakat. "Alhamdulillah Kabupaten Sintang sekarang dalam keadaan aman saja, tentunya banyak sekali kekurangan-kekurangan, dan perlu adanya pembenahan, ini perlu waktu, tetapi dengan adanya dukungan dari masyarakat, dan doa mudah-mudahan Kabupaten Sintang lebih aman dan tentram lagi," kata dia.
"Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj ini, karena dapat memberikan dampak dan manfaat yang baik bagi akhlak kita semuanya, dan juga saya berharap agar kegiatan ini dapat sering dilaksanakan," harap Bupati Sintang.
Bupati Sintang berpesan kepada anak-anak generasi muda yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk dapat mencermati isi daripada tausyiah Ustadz Habib Muhammad. "Kita refleksikan diri ke dalam kehidupan sehari-hari apa isi dan makna yang disampaikan oleh Ustadz, agar dapat memberikan manfaat bagi kita semua untuk di Kabupaten Sintang ini," pesannya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Al-Amin Sintang, Amin Sodik mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan peringatan Isra Mi'raj ini untuk memperingati sekaligus mempersatukan umat Islam di Kabupaten Sintang. "Kita ingin mempersatukan umat Islam di Kabupaten Sintang, sesuai dengan tema kita usung yaitu 'bersatu dalam keberagaman untuk meningkatkan ukhuwah islamiah menuju masyarakat Kabupaten Sintang yang berakhlakul karimah'," kata Amin Sodik.
Kemudian, Ustadz Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Qadrie dalam tausyiahnya menjelaskan apa itu Isra dan Mi’raj. Isra ialah perjalanan Nabi Muhammad SAW di waktu malam dari Masjid al-Haram Mekah ke Masjid al-Aqsha di Palestina, dan Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha ke langit sampai ke Sidrat al-Muntaha, terus sampai ke tempat yang paling tinggi untuk menghadap kepada Allah.
Akan tetapi, sambung tausiyah dari Ustadz Habib, yang paling penting dalam memaknai Isra’ Mi’raj adalah bagaimana manusia bisa mengubah diri sendiri agar menjadi lebih baik. "Bukan mengubah bentuk wajah, bukan mengubah bentuk badan kita, akan tetapi memaknai Isra’ Mi’raj adalah mengubah segala akhlak kita untuk menjadi yang lebih baik lagi, serta ibadah kita juga harus ditingkatkan,dan juga kita diwajibkan untuk sholat 5 waktu dalam satu hari," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018