AS (Antaranews Kalbar) - Perisai panas yang digunakan dalam pesawat antariksa NASA, yang dirancang untuk mengirim kendaraan beroda enam ke Mars pada 2020, mengalami retakan "tak terduga" selama uji struktural bulan ini, dan harus membangun penggantinya.
"Situasi ini tidak akan mempengaruhi tanggal peluncuran misi pada 17 Juli 2020," demikian Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kamis malam.
Retakan tersebut terjadi di dekat tepi luar perisai dan membentang mengelilingi komponen, kata NASA.
Baca juga: Misi Mars dapat Suntikan Dana 77 Juta Euro
Misi dua miliar dolar AS tersebut akan menempatkan kendaraan penjelajah di Mars, di mana ia akan melakukan pengeboran pada bebatuan dan tanah untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba masa lalu. Misi tersebut juga akan mencari cara untuk mendukung misi berawak ke planet itu.
Waktu peluncuran adalah yang utama. Pada Juli dan Agustus 2020, posisi Bumi dan Mars sejajar, yang berarti lebih sedikit daya yang diperlukan untuk mencapai planet merah dibandingkan waktu lain.
Perisai panas pada pesawat ruang angkasa Mars 2020 akan mencapai suhu sekitar 2.100 derajat Celsius saat kecepatannya lebih dari 19.550 kilometer per jam ke permukaan Mars, menurut NASA.
Baca juga: Planet Mars bisa mempunyai cincin
Sekitar delapan kilometer di atas permukaan Mars, perisai panas itu dirancang untuk melesat dari pesawat luar angkasa saat diperlambat oleh parasut. Dari pesawat itu, apa yang disebut "sky crane" akan dikerahkan untuk menurunkan kendaraan penjelajah yang ditambatkan ke permukaan planet. (Uu.KR-DVI/
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Situasi ini tidak akan mempengaruhi tanggal peluncuran misi pada 17 Juli 2020," demikian Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kamis malam.
Retakan tersebut terjadi di dekat tepi luar perisai dan membentang mengelilingi komponen, kata NASA.
Baca juga: Misi Mars dapat Suntikan Dana 77 Juta Euro
Misi dua miliar dolar AS tersebut akan menempatkan kendaraan penjelajah di Mars, di mana ia akan melakukan pengeboran pada bebatuan dan tanah untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba masa lalu. Misi tersebut juga akan mencari cara untuk mendukung misi berawak ke planet itu.
Waktu peluncuran adalah yang utama. Pada Juli dan Agustus 2020, posisi Bumi dan Mars sejajar, yang berarti lebih sedikit daya yang diperlukan untuk mencapai planet merah dibandingkan waktu lain.
Perisai panas pada pesawat ruang angkasa Mars 2020 akan mencapai suhu sekitar 2.100 derajat Celsius saat kecepatannya lebih dari 19.550 kilometer per jam ke permukaan Mars, menurut NASA.
Baca juga: Planet Mars bisa mempunyai cincin
Sekitar delapan kilometer di atas permukaan Mars, perisai panas itu dirancang untuk melesat dari pesawat luar angkasa saat diperlambat oleh parasut. Dari pesawat itu, apa yang disebut "sky crane" akan dikerahkan untuk menurunkan kendaraan penjelajah yang ditambatkan ke permukaan planet. (Uu.KR-DVI/
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018