Pontianak (Antaranews Kalbar) - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Karolin Margret Natasa mengatakan, menekankan kepada masyarakat Bengkayang dan Kalbar umumnya bahwa pemilihan kepala daerah bukan pertarungan ini antar-suku dan agama, tetapi ini merupakan pertarungan antar-partai politik.
"Untuk itu, masyarakat harus bisa memandang pilgub Kalbar ini sebagai pesta demokrasi kita bersama yang harus kita sukseskan bersama-sama," kata Karolin, saat menyampaikan kampanye dialogis di Desa Tumiang, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang, Rabu.
Mantan anggota DPR itu meminta agar masyarakat tidak terkungkung dalam stigma yang salah dari Pilkada dan terkotak-kotak berdasarkan suku dan agamanya saja.
"Mari jadi pemilih yang cerdas, lihat visi dan misi serta program dan kesungguhan dari setiap calon yang maju. Bukan hanya sekadar melihat latar belakang suku atau agama atau golongan tertentu saja," kata katanya.
Dia mengatakan, sebagai warga negara yang baik, ayo, pada tanggal 27 Juni nanti, gunakan hak pilih dan tentukan pilihan untuk pembangunan Kalbar yang lebih baik ke depan.
"Untuk orang Bengkayang, kapan lagi ada putra daerahnya yang maju sebagai calon pemimpin Kalbar. Untuk itu, mari bersama-sama ciptakan sejarah, agar orang bengkayang bisa memimpin Kalbar," tututrnya.
Sebagai warga Bengkayang, katanya, dia berharap masyarakat harus mendukung putra terbaiknya untuk memenangkan pilkada ini. Sehingga dirinya yakin, masyarakat Bengkayang akan bersatu untuk memenangkan pasangan Karolin-Gidot pada Pilgub Kalbar nanti.
Pada pilbup kemarin, katanya, suara masyarakat hanya terpecah dua, dimana ada yang memilih pak Gidot dari partai Demokrat dan ada yang memilih pak Darwis dari PDI Perjuangan.
"Artinya suara masyarakat Bengkayang pada Pilgub Kalbar ini sudah bulat, tinggal dibuktikan saja pada masa pencoblosan nanti," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Untuk itu, masyarakat harus bisa memandang pilgub Kalbar ini sebagai pesta demokrasi kita bersama yang harus kita sukseskan bersama-sama," kata Karolin, saat menyampaikan kampanye dialogis di Desa Tumiang, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang, Rabu.
Mantan anggota DPR itu meminta agar masyarakat tidak terkungkung dalam stigma yang salah dari Pilkada dan terkotak-kotak berdasarkan suku dan agamanya saja.
"Mari jadi pemilih yang cerdas, lihat visi dan misi serta program dan kesungguhan dari setiap calon yang maju. Bukan hanya sekadar melihat latar belakang suku atau agama atau golongan tertentu saja," kata katanya.
Dia mengatakan, sebagai warga negara yang baik, ayo, pada tanggal 27 Juni nanti, gunakan hak pilih dan tentukan pilihan untuk pembangunan Kalbar yang lebih baik ke depan.
"Untuk orang Bengkayang, kapan lagi ada putra daerahnya yang maju sebagai calon pemimpin Kalbar. Untuk itu, mari bersama-sama ciptakan sejarah, agar orang bengkayang bisa memimpin Kalbar," tututrnya.
Sebagai warga Bengkayang, katanya, dia berharap masyarakat harus mendukung putra terbaiknya untuk memenangkan pilkada ini. Sehingga dirinya yakin, masyarakat Bengkayang akan bersatu untuk memenangkan pasangan Karolin-Gidot pada Pilgub Kalbar nanti.
Pada pilbup kemarin, katanya, suara masyarakat hanya terpecah dua, dimana ada yang memilih pak Gidot dari partai Demokrat dan ada yang memilih pak Darwis dari PDI Perjuangan.
"Artinya suara masyarakat Bengkayang pada Pilgub Kalbar ini sudah bulat, tinggal dibuktikan saja pada masa pencoblosan nanti," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018