Pontianak (Antaranews Kalbar) - BNN dan Dokkes Polda Kalimantan Barat, Selasa, melakukan tes urin secara mendadak terhadap 14 personel polisi di lingkungan Ditresnarkoba Polda Kalbar secara acak.
      "Hari ini dilakukan tes urin secara mendadak terhadap 14 personel dari seratus lebih personel polisi di lingkungan Diresnarkoba Polda Kalbar, yang dilakukan secara acak, dan hasilnya semuanya negatif," kata Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono di Pontianak, Selasa.
      Ia menjelaskan, tes urin tersebut dilakukan sebagai bukti, bahwa jajaran Polda Kalbar serius dalam memberantas narkoba, termasuk di lingkungan Polda Kalbar sendiri.
       "Kalau ada oknum polisi (AKBP Hartono, mantan Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar) yang terlibat narkoba, itu adalah risiko dia sendiri, dan benar-benar menghambat kariernya. Kami janji kasus tersebut tidak akan ada lagi dijajaran Polda Kalbar," ungkapnya.
      Ia menambahkan, kalau ada lagi, maka akan diberantas bersama-sama BNN dan instansi terkait lainnya sebagai wujud pertanggungjawaban kepada publik.
       Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Kalbar, Kombes (Pol) Sujipto menyatakan hasil tes urin tersebut semuanya negatif, yang dilakukan menggunakan alat Promidiagnostik. 
       "Setelah dilakukan tes urin hasilnya semuanya negatif. Alat tersebut untuk membuktikan bahwa urin yang diperiksa hasilnya negatif atau positif mengandung narkoba," katanya.
       Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Nanang Purnomo mengatakan, AKBP Hartono yang tertangkap tangan sedang membawa narkoba, oleh pihak keamanan Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (28/7), diduga karena membawa narkoba tanpa prosedur yang benar.
       "Menurut keterangan dia (AKBP Hartono) ke Jakarta dalam rangka menjalankan tugas, tetapi sebenarnya tidak, dan tanpa izin datang ke sana," katanya.
      Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan sementara, dia beralasan membawa barang bukti yang akan dilakukan uji laboratorium di Jakarta, tetapi tanpa adanya surat tugas.
     "Sehingga dia (AKBP Hartono, yang sebelumnya menjabat sebagai Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar) tidak bisa mempertanggungjawabkan terkait sabu-sabu yang dibawanya, dan sekarang AKBP Hartono sedang dilakukan pemeriksaan di Mabes Polri," ungkapnya.
     Nanang menambahkan, AKBP Hartono akan melakukan uji laboratorium terhadap sabu-sabu tersebut ke Jakarta, tetapi dia mampir dulu ke rumahnya di Kendari. "Dia mau melakukan uji laboratorium hari Senin (30/7) karena dia berangkat Jumat (27/7), maka menyempatkan diri dulu ke rumah keluarganya di Kendari," katanya.
       AKBP Hartono telah dicopot sebagai Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar sebagaimana tertuang dalam surat Telegram Kapolri No ST/1855/VII/2018, tanggal 28 Juli 2018.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018