Ngabang (Antaranews Kalbar) - Bupati Landak Karolin Margret Natasa meminta kepala Desa Nyari dan Sempatung untuk memanfaatkan dana desa yang diberikan pemerintah, dalam meningkatkan infrastruktur lingkungan dan menekan kemiskinan masyarakat.
"Dana desa yang sudah dikucurkan pemerintahan Jokowi-JK harus dimanfaatkan betul oleh pemerintah desa untuk meningkatkan infrastruktur lingkungan dan pengentasan kemiskinan di desa," kata Karolin di Ngabang, Kamis.
Dirinya menyampaikan hal itu saat berkunjung ke Desa Nyari dan Sempatung. Ia bersama Kepala Desa Sempatung Timotius meninjau infrastruktur jalan yang ada di desa tersebut.
Mantan anggota DPR itu memaparkan, Desa Nyari dan Sempatung merupakan salah satu desa terpencil dan terluar dari Kabupaten Landak.
Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong pembangunan di sana dan desa lainnya, agar masyarakat bisa merasakan manfaat dari dana desa yang ada.
"Untuk pembangunan infrastruktur utama yang menjadi kewajiban bagi Pemkab Landak, kita tentu terus berupaya menganggarkan dana pembangunan meski dengan kondisi APBD yang terbatas. Dengan adanya dana desa, tentu ini bisa menjadi peluang besar bagi pemerintah desa untuk mempercepat pembangunan di desanya," tuturnya.
Dia menambahkan, pada tahun 2019 mendatang, pemeruntah pusat akan kembali meningkatkan alokasi dana desa. Ini tentu menjadi bentuk keseriusan dari pemerintah untuk mempercepat pembangunan di desa dan mengentaskan kemiskinan ditengah masyarakat.
Karolin menilai anggaran dana desa itu bisa saja nantinya mencapai Rp5 miliar per desa. Namun, dia mengingatkan nantinya tidak bisa sembarangan untuk mengalokasikan, karena harus ada parameter yang jelas dari penilaian-penilaian dan melihat kondisi di lapangan.
"Peningkatan dana desa dinilai sebagai salah satu langkah untuk mendongkrak IPM Kalbar yang masih relatif rendah dibanding provinsi lainnya. Alokasi dana desa yang dikucurkan pemerintah diharapkan bisa memunculkan ide kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan sumber daya dan potensi yang dimiliki desa," kata dia.
Sebagai bupati, dirinya tentu mengharapkan desa-desa lebih berkembang dan memiliki keunggulan sesuai potensi yang dimiliki. Sehingga tercipta kesempatan dan peluang kerja bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi perpindahan penduduk desa ke kota, hanya untuk mencari kerja namun tidak memiliki keahlian yang memadai.
(KR-RDO/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Dana desa yang sudah dikucurkan pemerintahan Jokowi-JK harus dimanfaatkan betul oleh pemerintah desa untuk meningkatkan infrastruktur lingkungan dan pengentasan kemiskinan di desa," kata Karolin di Ngabang, Kamis.
Dirinya menyampaikan hal itu saat berkunjung ke Desa Nyari dan Sempatung. Ia bersama Kepala Desa Sempatung Timotius meninjau infrastruktur jalan yang ada di desa tersebut.
Mantan anggota DPR itu memaparkan, Desa Nyari dan Sempatung merupakan salah satu desa terpencil dan terluar dari Kabupaten Landak.
Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong pembangunan di sana dan desa lainnya, agar masyarakat bisa merasakan manfaat dari dana desa yang ada.
"Untuk pembangunan infrastruktur utama yang menjadi kewajiban bagi Pemkab Landak, kita tentu terus berupaya menganggarkan dana pembangunan meski dengan kondisi APBD yang terbatas. Dengan adanya dana desa, tentu ini bisa menjadi peluang besar bagi pemerintah desa untuk mempercepat pembangunan di desanya," tuturnya.
Dia menambahkan, pada tahun 2019 mendatang, pemeruntah pusat akan kembali meningkatkan alokasi dana desa. Ini tentu menjadi bentuk keseriusan dari pemerintah untuk mempercepat pembangunan di desa dan mengentaskan kemiskinan ditengah masyarakat.
Karolin menilai anggaran dana desa itu bisa saja nantinya mencapai Rp5 miliar per desa. Namun, dia mengingatkan nantinya tidak bisa sembarangan untuk mengalokasikan, karena harus ada parameter yang jelas dari penilaian-penilaian dan melihat kondisi di lapangan.
"Peningkatan dana desa dinilai sebagai salah satu langkah untuk mendongkrak IPM Kalbar yang masih relatif rendah dibanding provinsi lainnya. Alokasi dana desa yang dikucurkan pemerintah diharapkan bisa memunculkan ide kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan sumber daya dan potensi yang dimiliki desa," kata dia.
Sebagai bupati, dirinya tentu mengharapkan desa-desa lebih berkembang dan memiliki keunggulan sesuai potensi yang dimiliki. Sehingga tercipta kesempatan dan peluang kerja bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi perpindahan penduduk desa ke kota, hanya untuk mencari kerja namun tidak memiliki keahlian yang memadai.
(KR-RDO/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018