Mekkah (Antaranews Kalbar) - Jamaah haji Indonesia mulai bergerak menuju Muzdalifah dari Padang Arafah secara bergelombang untuk melaksanakan wajib haji menginap sebentar (mabit) di kawasan itu.
Berdasarkan pantauan Antara di Arafah, Senin waktu setempat, jamaah diangkut bus taraduddi atau kendaraan pengangkut kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Pengangkutan itu dilakukan secara berkala sampai semua jamaah reguler yang jumlahnya hampir 204 ribu berada di Muzdalifah.
Adapun kegiatan ibadah jamaah di Muzdalifah adalah memperbanyak doa, mengambil kerikil untuk jumrah dan kegiatan lainnya.
Saat di kawasan Muzdalifah, jamaah tidak mendapatkan fasilitas tenda karena durasi mabit itu relatif sebentar. Paling lama adalah mulai selepas Maghrib hingga tengah malam waktu setempat.
Setelah cukup untuk mabit, jamaah akan bergerak ke Mina menggunakan bus taraduddi guna beristirahat lagi sebentar sebelum melakukan wajib haji melempar batu ke Jamarat (jumrah) pada 10 Dzulhijah atau bertepatan dengan Selasa (21/8).
Saat di Jamarat, jamaah akan melakukan Jumrah Aqabah dengan tujuh lemparan kerikil yang telah diambil di Muzdalifah. Tujuh lemparan itu harus kena sasaran sehingga disarankan agar jamaah membawa lebih dari tujuh batu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Berdasarkan pantauan Antara di Arafah, Senin waktu setempat, jamaah diangkut bus taraduddi atau kendaraan pengangkut kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Pengangkutan itu dilakukan secara berkala sampai semua jamaah reguler yang jumlahnya hampir 204 ribu berada di Muzdalifah.
Adapun kegiatan ibadah jamaah di Muzdalifah adalah memperbanyak doa, mengambil kerikil untuk jumrah dan kegiatan lainnya.
Saat di kawasan Muzdalifah, jamaah tidak mendapatkan fasilitas tenda karena durasi mabit itu relatif sebentar. Paling lama adalah mulai selepas Maghrib hingga tengah malam waktu setempat.
Setelah cukup untuk mabit, jamaah akan bergerak ke Mina menggunakan bus taraduddi guna beristirahat lagi sebentar sebelum melakukan wajib haji melempar batu ke Jamarat (jumrah) pada 10 Dzulhijah atau bertepatan dengan Selasa (21/8).
Saat di Jamarat, jamaah akan melakukan Jumrah Aqabah dengan tujuh lemparan kerikil yang telah diambil di Muzdalifah. Tujuh lemparan itu harus kena sasaran sehingga disarankan agar jamaah membawa lebih dari tujuh batu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018