Bogor (Antaranews Kalbar) - Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono mengharapkan semua pihak harus bekerjasama dalam menyukseskan program konversi BBM ke BBG.

"Terkait berbagai program yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, sejauh ini kita bekerja masing-masing. Seharusnya kita bisa bekerja bersama-sama agar tidak terjadi tumpang tindih dan program kerja yang dilakukan bisa tepat sasaran," kata Agung di Bogor, Kamis.

Agung mencontohkan, terkait program konversi BBM ke BBG, jika akan memberikan bantuan kapal kepada nelayan, harus disepakati, kapal jenis apa yang akan diberikan.

"Kalau ini menjadi tanggung jawab dari KKP, bukan berarti begitu kapal diserahkan, lalu tanggung jawab KKP sudah selesai, belum. Karena kapal itu juga harus dilengkapi dengan konverter kit, pendingin dan kelengkapan lainnya, agar program konversi itu bisa berjalan dan juga harus melibatkan Pertamina untuk ketersediaan gasnya," tuturnya.

Artinya kata dia, antara pihak terkait harus bisa bekerja bersama-sama.

Kemudian, komponen BBG apa yang harus dilengkapi dalam hal ini konverter kit, kemudian melibatkan pemerintah daerah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait program konversi tersebut.

Sekaligus mendata nelayan mana saja yang berhak mendapatkan bantuan dari program konversi ini.

Agung menambahkan, agar program konversi BBM ke BBG ini bisa tepat sasaran dan sesuai apa yang diharapkan, maka semua pihak harus berpegang pada data yang ada. Seperti berapa banyak jumlah nelayan di Indonesia, tingkat kesejahteraannya, dan lain sebagainya.

"Yang paling penting, karena ini harus dikerjakan bersama-sama, proses evaluasi juga harus dilakukan bersama-sama, agar ada langkah konkrit yang bisa dilakukan dari program yang sudah berjalan," kata Agung.

Terkait program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), dia juga menilai akan lebih baik jika program tersebut tidak hanya berupa imbauan dan kampanye, namun harus disertai pembangunan infrastuktur pendukung.

Misal Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) dan sarana penunjang lainnya.

"Sejatinya konversi dari minyak ke gas ini mestinya memang ke seluruh moda sarana, tinggal kemauan pemerintah untuk mendorong lebih solid, transfernya harus disiapkan dan SPBG juga harus diperbanyak lagi dari saat ini," katanya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018