Pontianak (Antaranews Kalbar) - PT Adhi Karya merampungkan pembangunan tiga unit mesin pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sintang berkapasitas 27 MW.
"Saat ini kami sudah bisa menjalankan tiga unit mesin PLTU Sintang yang terletak di Kelurahan Kedabang, Kabupaten Sintang," kata Commisioning Leader PT Adhi Karya, Adi Sopian, di Sintang, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia mengakui akibat kesulitan pasokan suku cadang karena harus didatangkan dari China dan akses menuju PLTU, pengoperasian PLTU tersebut terlambat dari target.
Namun, saat ini semua unit yang ada sudah bisa dijalankan dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik yang ada di wilayah Sintang dan sekitarnya.
Satu unit mesin PLTU ini memiliki kapasitas sembilan MW, sehingga semua kapasitas yang ada di unit PLTU Sintang ini ada 27 MW.
"Semua unit ini sudah difungsikan dan sudah kami uji coba, dialirkan kepada masyarakat yang ada di sekitar Tebelian, Pihoh, dan sejumlah daerah lainnya sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan, untuk unit PLTU 1, sudah di fungsikan sejak Juni 2017 lalu," tuturnya.
Untuk pasokan bahan bakar, PLTU Sintang mendatangkan batu bara dari Jambi yang diangkut dengan tongkang tiap hari. Tiga unit mesin ini memerlukan bahan bakar batu bara sebesar 1 ton per jam.
Selama masa pembangunannya, PT Adhi Karya melibatkan lebih dari 500 pekerja lokal. Namun saat ini ada sekitar 114 orang yang bekerja mengoperasikan PLTU tersebut.
"Kesulitan kami dalam mengoperasikan mesin PLTU ini adalah akses jalan menuju lokasi PLTU cukup sulit. Hal ini yang mengakibatkan suplai bahan baku dan bahan bakar mengalami sedikit kendala," katanya.
Untuk itu ia mengharapkan pemerintah daerah bisa segera membangun akses jalan menuju PLTU tersebut agar kendala pasokan bahan baku teratasi.
Adi berharap pengelola PLTU Sintang nantinya bisa mengoptimalkan keberadaan pembangkit itu dengan perawatan yang maksimal.
"Mengingat suku cadangnya banyak yang didatangkan dari China, maka diperlukan perawatan khusus dalam pengoperasiannya. Jika bisa dirawat dengan baik, tentu keberadaan PLTU Sintang ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saat ini kami sudah bisa menjalankan tiga unit mesin PLTU Sintang yang terletak di Kelurahan Kedabang, Kabupaten Sintang," kata Commisioning Leader PT Adhi Karya, Adi Sopian, di Sintang, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia mengakui akibat kesulitan pasokan suku cadang karena harus didatangkan dari China dan akses menuju PLTU, pengoperasian PLTU tersebut terlambat dari target.
Namun, saat ini semua unit yang ada sudah bisa dijalankan dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik yang ada di wilayah Sintang dan sekitarnya.
Satu unit mesin PLTU ini memiliki kapasitas sembilan MW, sehingga semua kapasitas yang ada di unit PLTU Sintang ini ada 27 MW.
"Semua unit ini sudah difungsikan dan sudah kami uji coba, dialirkan kepada masyarakat yang ada di sekitar Tebelian, Pihoh, dan sejumlah daerah lainnya sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan, untuk unit PLTU 1, sudah di fungsikan sejak Juni 2017 lalu," tuturnya.
Untuk pasokan bahan bakar, PLTU Sintang mendatangkan batu bara dari Jambi yang diangkut dengan tongkang tiap hari. Tiga unit mesin ini memerlukan bahan bakar batu bara sebesar 1 ton per jam.
Selama masa pembangunannya, PT Adhi Karya melibatkan lebih dari 500 pekerja lokal. Namun saat ini ada sekitar 114 orang yang bekerja mengoperasikan PLTU tersebut.
"Kesulitan kami dalam mengoperasikan mesin PLTU ini adalah akses jalan menuju lokasi PLTU cukup sulit. Hal ini yang mengakibatkan suplai bahan baku dan bahan bakar mengalami sedikit kendala," katanya.
Untuk itu ia mengharapkan pemerintah daerah bisa segera membangun akses jalan menuju PLTU tersebut agar kendala pasokan bahan baku teratasi.
Adi berharap pengelola PLTU Sintang nantinya bisa mengoptimalkan keberadaan pembangkit itu dengan perawatan yang maksimal.
"Mengingat suku cadangnya banyak yang didatangkan dari China, maka diperlukan perawatan khusus dalam pengoperasiannya. Jika bisa dirawat dengan baik, tentu keberadaan PLTU Sintang ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat," katanya.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018