Sanggau (Antaranews Kalbar) - PT Antam UBP Bauksit-Tayan mendatangkan pakar batik Adhitya Yusma untuk memberi seminar dan pelatihan kepada ratusan peserta dari kalangan ibu-ibu dan kaum muda di Kecamatan Tayan Hilir dan Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau, Kalbar.

"CSR Antam M`batik Nusantara Masterclass Borneo Batik Series ini rencananya akan kami gelar dalam beberapa tahap. Selain membatik, Adhitya Yusma juga akan melatih seni peran kepada kaum milenial atau kaum muda," kata GA ER and CSR Manager PT Antam Tbk UBP Bauksit-Tayan, Munadji di Kecamatan Toba, Sanggau, Sabtu.

Ia mengatakan, dari dua kegiatan tersebut membatik dan melatih seni peran itu bertujuan selain untuk melesrarikan budaya batik Indonesia, juga untuk peningkatan percaya diri melalui seni peran dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat.

"Dan kami menggandeng pelatih batik yang sudah sangat berpengalaman dalam melatih batik baik di dalam maupun luar negeri," katanya.

Menurut Munadji, kemampuan melatih Adhitya Yusma sudah tidak usah diragukan lagi. Selain melatih cara membatik yang benar, Adhitya juga merupakan seorang produser film nasional dengan karya terbarunya bersama Antam yang mengangkat pendidikan budaya sejarah pahlawan bangsa yaitu film Sultan Agung.

"Dan beliau ini juga merupakan staf khusus, COO Ibu DR BRA Mooryati Soedibyo. Yang sengaja datang bersama tim yang telah ia bina dari Sanggar Adhitya. Dan kami bersyukur kegiatan ini didukung oleh pemerintah Kabupaten Sanggau yang hadir langsung pada pembukaan seminar dan pelatihan," kata Munadji.

Sementara itu, Adhitya Yusma mengatakan sesuai keinginan pihak PT Antam Tbk UBP Bauksit-Tayan yang mendatangkannya, dirinya akan semaksimal mungkin memberi pemahaman lebih mengenal batik kepada setiap elemen masyarakat dan generasi muda dalam memahami nilai-nilai budaya nusantara.

"Dengan tema Borneo Batik Series agar semakin memperkenalkan keindahan keindahan unsur Borneo dalam setiap motif batik dengan tulis, cap kombinasi, jumputan dan lainnya. Yang nantikan akan dikombinasikan menjadi motif khas produk daerah disini dan yang penting batik bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri," katanya.

Menurut Adhitya, jika benar-benar ingin mengembangan produk batik Indonesia maka sudah semestinya para penggiat batik, termasuk anggota sanggar batik yang ada di Kabupaten Sanggau ini agar selalu cari nama dulu atas produk batik yang dihasilkan.

"Jangan capek, jangan lelah dan teruslah berkarya dan menularkan ilmu membuat batik kepada bangsa ini. Agar berhasil setiap orang harus cari nama atau buat nama dulu dalam berkarya batik niscaya penghasilan yang diharapkan akan selalu mengikuti," pungkasnya.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo dan Slamet

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018