Kapolda Kalimantan Barat, Irjen (Pol) Didi Haryono meminta para awak media, baik cetak, elektronik dan online untuk terus nmengedukasi masyarakat, berkaitan dengan pemberitaan seiring derasnya arus informasi melalui media sosial.
"Mari kita bijak dalam membuat persepsi dalam rangka membangun daerah yang kondusif yang selama ini sudah tercipta dengan baik di Kalbar," kata Irjen Didi Haryono dalam sambutannya saat acara tatap muka Kapolda Kalbar dengan awak media Kalbar, di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, medsos berkembang sangat luar biasa sekali, dan banyak mengandung hoaks atau provokasi, ujaran kebencian, dan bahkan sifatnya fitnah sehingga harus bersama-sama ditangkal.
"Perkembangan informasi tidak bisa ditolak sehingga diperlukan kepiawaan kita dalam menyikapi informasi yang sangat deras tersebut," ujarnya.
Didi menambahkan, berita sebaiknya lebih mengedepankan edukasi, bukan malah sebaliknya menyebarkan hoaks atau ujaran karena hanya merugikan banyak pihak, sehingga harus diancam hukuman maksimal yakni enam tahun penjara.
Polda Kalbar, menggelar acara tatap muka Kapolda Kalbar dengan awak media Kalbar dengan tema "Sinergitas Polda Kalbar dengan awak media massa untuk menciptakan Pemilu 2019 yang aman dan damai di Kalbar.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Donny Charles Go mengucapkan banyak terima kasih kepada awak media yang hadir di acara tatap muka Kapolda Kalbar dengan awak media di Kalbar tersebut.
"Peran media sangat luar biasa, dan dukungan para awak media sangat baik dalam mempublikasikan even-even yang ada di lingkungan Polda Kalbar," katanya.
Ia berharap, hubungan baik yang selama ini sudah terjalin, ke depan hendaknya terus ditingkatkan lagi dengan semangat menciptakan Pemilu 2019, yang aman dan damai di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Mari kita bijak dalam membuat persepsi dalam rangka membangun daerah yang kondusif yang selama ini sudah tercipta dengan baik di Kalbar," kata Irjen Didi Haryono dalam sambutannya saat acara tatap muka Kapolda Kalbar dengan awak media Kalbar, di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, medsos berkembang sangat luar biasa sekali, dan banyak mengandung hoaks atau provokasi, ujaran kebencian, dan bahkan sifatnya fitnah sehingga harus bersama-sama ditangkal.
"Perkembangan informasi tidak bisa ditolak sehingga diperlukan kepiawaan kita dalam menyikapi informasi yang sangat deras tersebut," ujarnya.
Didi menambahkan, berita sebaiknya lebih mengedepankan edukasi, bukan malah sebaliknya menyebarkan hoaks atau ujaran karena hanya merugikan banyak pihak, sehingga harus diancam hukuman maksimal yakni enam tahun penjara.
Polda Kalbar, menggelar acara tatap muka Kapolda Kalbar dengan awak media Kalbar dengan tema "Sinergitas Polda Kalbar dengan awak media massa untuk menciptakan Pemilu 2019 yang aman dan damai di Kalbar.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Donny Charles Go mengucapkan banyak terima kasih kepada awak media yang hadir di acara tatap muka Kapolda Kalbar dengan awak media di Kalbar tersebut.
"Peran media sangat luar biasa, dan dukungan para awak media sangat baik dalam mempublikasikan even-even yang ada di lingkungan Polda Kalbar," katanya.
Ia berharap, hubungan baik yang selama ini sudah terjalin, ke depan hendaknya terus ditingkatkan lagi dengan semangat menciptakan Pemilu 2019, yang aman dan damai di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019