Senior Manager Teknik dan Distribusi PLN UIW Kalbar, Huslan Husain menyebutkan bahwa benang kawat permainan layang-layang mengganggu keandalan listrik di Kalbar.
Gangguan itu seperti terjadinya padam listrik yang akan juga mengganggu pasokan listrik kepada pelanggan terutama saat Ramadhan kali ini.
"Hingga saat ini gangguan permainan layang-layang yang menggunakan benang kawat sekitar 20 persen. Di bandingkan di berbagai daerah di Indonesia, di Kalbar memang unik, bermain layang-layang menggunakan tali kawat. Itu bagi PLN mengganggu jaringan kita,” ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menambahkan akibat gangguan dari tali kawat layang-layang, yang nyata dirasakan adalah padam listrik, bukan pemadaman.
“Padam listrik itu sifat nya tidak terencana atau karena gangguan seperti jaringan kita oleh layang, layang atau terkena pohon. Kalau pemadaman itu terencana, bisa karena perbaikan dan lainnya yang sudah terjadwal,” sebut dia.
Menurutnya meski intensitas penggunaan layang-ayang saat turun dibandingkan awal tahun 2019 yang masih menyebabkan gangguan jaringan sekitar 94 persen, namun saat libur dan bulan puasa mulai naik kembali.
“Untuk itu kita mengimbau masyarakat terutama pemain untuk menjaga kehandalan listrik kita supaya tidak terganggu atau padam. Parah lagi, akibat tali layang-layang memakan korban baik kecelakaan, luka dan bahkan meninggal dunia,” sebut dia.
Sementara itu Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pontianak, Arif Hermawan menyebutkan bahwa untuk mengatasi gangguan termasuk jaringan telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.
“Koordinasi dan aksi di lapangan juga kita lakukan seperti pemangkasan pohon yang saat ini gangguannya terhadap jaringan sekitar 70 persen, patroli terhadap permainan layang-layang dan lainnya,” kata dia.
Dari sisi teknis untuk pembangkit dan mesin serta lainnya di PLN pihaknya melakukan infeksi jaringan, pengecekan tempat ibadah dan beberapa langkah lainnya.
“Kita terus melakukan dan menyiapkan sebaik mungkin pelayanan kepada masyarakat. Namun kita mengimbau butuh dukungan dan kepedulian masyarakat seperti merelakan pohon nya dipangkas ketika mendekati jaringan dan tidak bermain layang-layang,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Gangguan itu seperti terjadinya padam listrik yang akan juga mengganggu pasokan listrik kepada pelanggan terutama saat Ramadhan kali ini.
"Hingga saat ini gangguan permainan layang-layang yang menggunakan benang kawat sekitar 20 persen. Di bandingkan di berbagai daerah di Indonesia, di Kalbar memang unik, bermain layang-layang menggunakan tali kawat. Itu bagi PLN mengganggu jaringan kita,” ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menambahkan akibat gangguan dari tali kawat layang-layang, yang nyata dirasakan adalah padam listrik, bukan pemadaman.
“Padam listrik itu sifat nya tidak terencana atau karena gangguan seperti jaringan kita oleh layang, layang atau terkena pohon. Kalau pemadaman itu terencana, bisa karena perbaikan dan lainnya yang sudah terjadwal,” sebut dia.
Menurutnya meski intensitas penggunaan layang-ayang saat turun dibandingkan awal tahun 2019 yang masih menyebabkan gangguan jaringan sekitar 94 persen, namun saat libur dan bulan puasa mulai naik kembali.
“Untuk itu kita mengimbau masyarakat terutama pemain untuk menjaga kehandalan listrik kita supaya tidak terganggu atau padam. Parah lagi, akibat tali layang-layang memakan korban baik kecelakaan, luka dan bahkan meninggal dunia,” sebut dia.
Sementara itu Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pontianak, Arif Hermawan menyebutkan bahwa untuk mengatasi gangguan termasuk jaringan telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.
“Koordinasi dan aksi di lapangan juga kita lakukan seperti pemangkasan pohon yang saat ini gangguannya terhadap jaringan sekitar 70 persen, patroli terhadap permainan layang-layang dan lainnya,” kata dia.
Dari sisi teknis untuk pembangkit dan mesin serta lainnya di PLN pihaknya melakukan infeksi jaringan, pengecekan tempat ibadah dan beberapa langkah lainnya.
“Kita terus melakukan dan menyiapkan sebaik mungkin pelayanan kepada masyarakat. Namun kita mengimbau butuh dukungan dan kepedulian masyarakat seperti merelakan pohon nya dipangkas ketika mendekati jaringan dan tidak bermain layang-layang,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019