Rainforest World Music Festival (RWMF) 2019 dengan bangga akan mempersembahkan dua budaya yang sangat mirip tetapi dalam bentuk yang sangat berbeda dari titik paling tenggara dari Oceania, pulau Chili Rapa Nui dan negara di bagian Barat Daya Pasifik yakni Aotearoa (nama Maori untuk Selandia Baru).
Selalu ada riuh kegembiraan ketika band-band Polinesia dari Oceania tampil di setiap festival musik di seluruh dunia.
Baik berupa tarian yang eksotis dan sensual yang indah, musik rakyat mereka sering terintegrasi dengan puisi dan tarian atau misteri masyarakat dan budaya Polinesia.
Setiap pertunjukan mereka pasti menarik dan memikat untuk dilihat. Balet Folcloric de Chile, Bafoci, sebuah perusahaan seni yang independen, didirikan pada tahun 1987 oleh penciptanya Profesor Pedro Gajardo Escobar yang terinspirasi untuk menampilkan asal-usul budaya yang berbeda yang membentuk orang-orang Chili.
Di RWMF 2019, band ini akan menampilkan tarian dan musik Rapa Nui dari Pulau Paskah. Yang menunjukkan campuran asal Polinesia dengan legenda leluhur yang didedikasikan untuk para dewa, alam atau pejuang.
Rapa Nui sendiri memiliki kemampuan musik yang luar biasa dengan tariannya penuh semangat tak henti-hentinya dengan menggoyangkan pinggul dan gerakan tangan yang ekspresif.
Ditambah kostum spektakuler mereka yang terbuat dari bulu, kulit kerang, kulit pohon dan unsur-unsur alam asli, semuanya berkontribusi pada mistik dan harmoni para penari dan seni mereka.
Sementara itu, WAI dari Selandia Baru terinspirasi oleh nenek moyang mereka dan kisah mitologis Kupe, seorang tokoh legendaris yang menonjol dalam sejarah lisan suku Maori.
Mereka membuat alat akustik yang minimalis namun terdengar kuat atau nyaring. Penyanyi/penulis lagu Mina dan produser/musisi Maaka Phat, pendiri kelompok, bermaksud untuk berkomunikasi dan terhubung melalui simbol dan kedalaman spiritual mereka yang universal bagi umat manusia yang menciptakan hubungan yang intens, pribadi dan dekat dengan audiens mereka.
Penampilan mereka di RWMF akan menampilkan harmoni vokal yang luar biasa dan kehadiran panggung yang mengesankan dipenuhi dengan energi dan ekspresi penuh semangat yang dengan mudah menghubungkan masa lalu dan masa depan warisan Maori.
Rainforest World Music Festival 2019 akan berlangsung pada 12-14 Juli di Kampung Budaya Sarawak dan diorganisir oleh STB, didukung oleh Tourism Malaysia dan didukung oleh Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya, Pemuda & Olahraga Sarawak.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut dapat mengunjungi laman https://rwmf.net
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Selalu ada riuh kegembiraan ketika band-band Polinesia dari Oceania tampil di setiap festival musik di seluruh dunia.
Baik berupa tarian yang eksotis dan sensual yang indah, musik rakyat mereka sering terintegrasi dengan puisi dan tarian atau misteri masyarakat dan budaya Polinesia.
Setiap pertunjukan mereka pasti menarik dan memikat untuk dilihat. Balet Folcloric de Chile, Bafoci, sebuah perusahaan seni yang independen, didirikan pada tahun 1987 oleh penciptanya Profesor Pedro Gajardo Escobar yang terinspirasi untuk menampilkan asal-usul budaya yang berbeda yang membentuk orang-orang Chili.
Di RWMF 2019, band ini akan menampilkan tarian dan musik Rapa Nui dari Pulau Paskah. Yang menunjukkan campuran asal Polinesia dengan legenda leluhur yang didedikasikan untuk para dewa, alam atau pejuang.
Rapa Nui sendiri memiliki kemampuan musik yang luar biasa dengan tariannya penuh semangat tak henti-hentinya dengan menggoyangkan pinggul dan gerakan tangan yang ekspresif.
Ditambah kostum spektakuler mereka yang terbuat dari bulu, kulit kerang, kulit pohon dan unsur-unsur alam asli, semuanya berkontribusi pada mistik dan harmoni para penari dan seni mereka.
Sementara itu, WAI dari Selandia Baru terinspirasi oleh nenek moyang mereka dan kisah mitologis Kupe, seorang tokoh legendaris yang menonjol dalam sejarah lisan suku Maori.
Mereka membuat alat akustik yang minimalis namun terdengar kuat atau nyaring. Penyanyi/penulis lagu Mina dan produser/musisi Maaka Phat, pendiri kelompok, bermaksud untuk berkomunikasi dan terhubung melalui simbol dan kedalaman spiritual mereka yang universal bagi umat manusia yang menciptakan hubungan yang intens, pribadi dan dekat dengan audiens mereka.
Penampilan mereka di RWMF akan menampilkan harmoni vokal yang luar biasa dan kehadiran panggung yang mengesankan dipenuhi dengan energi dan ekspresi penuh semangat yang dengan mudah menghubungkan masa lalu dan masa depan warisan Maori.
Rainforest World Music Festival 2019 akan berlangsung pada 12-14 Juli di Kampung Budaya Sarawak dan diorganisir oleh STB, didukung oleh Tourism Malaysia dan didukung oleh Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya, Pemuda & Olahraga Sarawak.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut dapat mengunjungi laman https://rwmf.net
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019