Ha Noi Duo adalah dua musisi terkenal Vietnam yang tumbuh dan besar dalam jalur berbeda selama perjalanan musik mereka. Musik mereka pada dasarnya indah alami namun dengan gaya modern tanpa malu-malu dan mereka berhasil menciptakan karya inspiratif, yang menghasilkan mantra abadi.

Nguyên Lê adalah bintang jazz terkenal. Berbasis di Paris, ia bekerja sama dengan sesama warga negara Vietnam. Karyanya dengan penyanyi pop Tùng Dng memenangkan Best Song, Man of the Year dan Best Show of the Year pada tahun 2013. Kecakapan gitarnya melegenda, elemen improvisasi rock, jazz dan Afrika.

Dia tanpa lelah membangun identitas yang mencakup warisan musik baik dari Timur maupun Barat. Pada tahun 1996, ia merilis album Vietnam pertamanya 'Tales from Vietnam' yang menetapkan fondasi untuk penggabungan musik jazz dan musik secara tidak biasa. Sejak 2011, ia telah terlibat dalam berbagai kolaborasi dengan komunitas musik di Vietnam di mana ia telah mendapatkan pengakuan dan banyak penggemar.

Latar belakang vokalis dan multi-instrumentalis, Ngô Hng Quang adalah musik tradisional Vietnam. Meskipun ia lebih dari dua dekade lebih muda dari Lê dan Vietnam-nya jauh dari perang yang menghantui generasi sebelumnya, ia memiliki hubungan alami dengan gaya musik Lê.

Selain itu, ia adalah seorang ahli dalam banyak instrumen Vietnam. Seperti àn Nh, biola dua senar yang telah ia mainkan sejak usia 11 dan àn Bu (monocorde), instrumen unik satu senar Vietnam yang dimainkan dengan harmonik bengkok.

Dia juga memainkan instrumen dari etnis minoritas seperti àn Tre, biola dengan resonator vokal seperti vocoder akustik, àn Môi (Harp Yahudi) yang memberikan suara yang luar biasa dan juga Tn Tính, kecapi tanpa henti dengan suara Asia Tengah.

Bersama-sama, mereka menciptakan keajaiban di panggung dunia dan menggambarkan keragaman musik Vietnam. Keduanya terjalin di dalam melodi, sementara vokal Quang yang liriknya kuat, mencerminkan rentang dinamis dari Lê sendiri.

Penampilan mereka yang penuh warna, penyamaran dan musik mereka, seperti negara mereka, terus berkembang. Ini dapat memunculkan pertanyaan untuk membangkitkan indera dan menangkap jiwa pendengar. Karya-karya mereka yang dihasilkan sangat beragam dan sinkretistis, menggabungkan pengaruh asli dan Barat.

Rainforest World Music Festival berlangsung dari 12-14 Juli di Desa Budaya Sarawak dan dikelola oleh Badan Pariwisata Sarawak, didukung oleh Tourism Malaysia dan didukung oleh Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya, Pemuda & Olahraga Sarawak.
 
Untuk informasi lebih lanjut tentang tiket, kegiatan festival, dan logistik, silakan masuk ke https://rwmf.net/


 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019