Untuk pertama kalinya, Spirit of the Hornbills akan membawa tarian budaya mereka yang semarak dan unik ke Rainforest World Music Festival tahun ini.

Spirit of the Hornbills adalah akademi tari yang mengajarkan tarian tradisional Dayak, melalui semangat dan antusiasme mereka dalam menari, dipimpin oleh Siti Habibah dan Apriyadi sebagai Wakil Ketua.

Tujuan utama Spirit of The Hornbill adalah untuk melestarikan seni dan budaya Kalimantan Tengah untuk generasi masa depan.

Baca juga: RWMF ikut berpartisipasi di ajang Womex 2018 di Spanyol

Siti Habibah dan Apriyadi mulai mengajar tarian tradisional Dayak di sebuah sekolah dasar di Palangka Raya. Lambat laun kegiatan mereka berkembang menjadi akademi pelatihan intensif di mana mereka sekarang mengajar generasi muda bentuk seni budaya ini, karena kegiatan utama mereka adalah kelas tari dan kelas musik.
Spirit Of The Hornbill didirikan pada 19 Januari 2013 di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia dan didukung oleh David Metcalf, seorang fotografer profesional dari Selandia Baru. Impian mereka adalah untuk melestarikan seni dan budaya Kalimantan Tengah untuk generasi mendatang.

Rainforest in the city (RITC) berlangsung mulai 2 - 11 Juli di Kuching Amphitheatre mulai pukul 20:00 hingga 23:00 setiap hari, diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata, Seni, Budaya, Pemuda dan Olahraga Sarawak, bekerja sama dengan Badan Pariwisata Sarawak. Gratis dan terbuka untuk umum.

Baca juga: Jelajahi eksotisme musik warisan Maroko di RWMF 2019

Rainforest World Music Festival berlangsung dari 12-14 Juli di Desa Budaya Sarawak dan dikelola oleh Badan Pariwisata Sarawak, didukung oleh Tourism Malaysia dan didukung oleh Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya, Pemuda & Olahraga Sarawak.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019