PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalbar mendukung program Gubernur Kalbar yang akan membantu pemasangan instalasi listrik gratis baru bagi 2.000 Kepala Keluarga (KK) warga miskin di daerah itu.
"Kita sangat apresiasi dan mendukung penuh program yang dicanangkan Gubernur Kalbar tersebut. Program tersebut tentu akan meningkatkan rasio eletrifikasi Kalbar yang saat ini di kisaran 88 persen," ujar General Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa bantuan yang dicanangkan untuk pelanggan 450 VA. Jika diakumulasikan biaya untuk Per KK yang dibantu dan setelah di potong diskon 50 persen PLN yakni sekitar Rp750.000.
"Kita tahu setiap rumah biaya dibutuhkan untuk lampu, kabel, stok kontak, SLO biaya penyambungan ke PLN, ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu di Kalbar," sebut dia.
Menurutnya bantuan ke warga miskin di Kalbar tersebut tentu berdasarkan data yang diperoleh melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pelanggan yang belum berlistrik.
"Kita memperoleh data bahwa ada 25.966 KK miskin yang belum berlistrik. Dari data ini kita sudah melakukan survei dan terdapat 2.164 KK yang sudah diverifikasi. Angka itu dinamis karena terus kita survei," jelas dia.
Ia menjelaskan bahwa dari jumlah yang diverifikasi yang siap sambung 836 KK dan yang tidak siap sambung 1.328 KK.
"Siap sambung artinya tanpa perluasan, tahap awal yang disambung adalah masyarakat miskin yang tidak memiliki listrik dari data TNP2K yang siap sambung,
Alasan tidak layak sambung karena sudah berlistrik, pindah rumah, rumah kontrak, data ini kami peroleh dari pusat," katanya.
Ia menambahkan dari dataTNP2K itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Barat.
"Jadi kami ambil dari data itu dan melakukan verifikasi agar apakah siap sambung atau tidak layak," kata dia.
Untuk realisasi yang siap sambung pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi.
"Mekanismenya seperti apa, yang jelas kami mendukung rencana dari program gubernur sebab ini juga mendukung rasio elektrifikasi meningkat yang kemarin baru sekitar 88 persen lebih," kata dia.
Data sementara yang sudah disurvei PLN dan siap sambung ada di Bengkayang 17 KK, Kapuas Hulu 56 KK, Ketapang 178, Kota Pontianak 30 KK, Kubu Raya 34, Landak 6, Mempawah 17, Sambas 277, Sanggau 164 Sintang 57 dengan total 836 siap sambung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Kita sangat apresiasi dan mendukung penuh program yang dicanangkan Gubernur Kalbar tersebut. Program tersebut tentu akan meningkatkan rasio eletrifikasi Kalbar yang saat ini di kisaran 88 persen," ujar General Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa bantuan yang dicanangkan untuk pelanggan 450 VA. Jika diakumulasikan biaya untuk Per KK yang dibantu dan setelah di potong diskon 50 persen PLN yakni sekitar Rp750.000.
"Kita tahu setiap rumah biaya dibutuhkan untuk lampu, kabel, stok kontak, SLO biaya penyambungan ke PLN, ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu di Kalbar," sebut dia.
Menurutnya bantuan ke warga miskin di Kalbar tersebut tentu berdasarkan data yang diperoleh melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pelanggan yang belum berlistrik.
"Kita memperoleh data bahwa ada 25.966 KK miskin yang belum berlistrik. Dari data ini kita sudah melakukan survei dan terdapat 2.164 KK yang sudah diverifikasi. Angka itu dinamis karena terus kita survei," jelas dia.
Ia menjelaskan bahwa dari jumlah yang diverifikasi yang siap sambung 836 KK dan yang tidak siap sambung 1.328 KK.
"Siap sambung artinya tanpa perluasan, tahap awal yang disambung adalah masyarakat miskin yang tidak memiliki listrik dari data TNP2K yang siap sambung,
Alasan tidak layak sambung karena sudah berlistrik, pindah rumah, rumah kontrak, data ini kami peroleh dari pusat," katanya.
Ia menambahkan dari dataTNP2K itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Barat.
"Jadi kami ambil dari data itu dan melakukan verifikasi agar apakah siap sambung atau tidak layak," kata dia.
Untuk realisasi yang siap sambung pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi.
"Mekanismenya seperti apa, yang jelas kami mendukung rencana dari program gubernur sebab ini juga mendukung rasio elektrifikasi meningkat yang kemarin baru sekitar 88 persen lebih," kata dia.
Data sementara yang sudah disurvei PLN dan siap sambung ada di Bengkayang 17 KK, Kapuas Hulu 56 KK, Ketapang 178, Kota Pontianak 30 KK, Kubu Raya 34, Landak 6, Mempawah 17, Sambas 277, Sanggau 164 Sintang 57 dengan total 836 siap sambung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019