Untuk meningkatkan produksi dan menekan biaya operasional, CV. Agro Abadi yang bergerak di bidang pengolahan beras menghentikan penggunaan genset dan beralih ke PLN. Setelah menjadi pelanggan PLN dengan daya B2/197 kVA, tidak berapa lama kemudian tambah daya menjadi B3/555 kVA.

Acara selebrasi penyalaan daya baru dilakukan dilokasi Pabrik jalan Purnama pada Kamis (26/9) kemaren.

"Kita pakai diesel sudah cukup lama. Setelah menggunakan listrik PLN, ternyata sangat membantu, produksi meningkat, biayapun lebih efisien," ungkap Budi, Owner CV. Agro Abadi.

Meningkatnya produksi mengharuskan dirinya melakukan upaya-upaya efektifitas, termasuk penambahan daya listrik dipabrik.
Diakuinya, proses produksi tidak efektif jika daya listriknya tidak cukup, apalagi kalau masih menggunakan genset. Untuk proses permohonan perubahan daya cukup mudah dan transparan, serta cepat dalam pengerjaannya sehingga pihaknya dapat segera menikmati daya listrik 555 kVA.

"Menggunakan listrik PLN sangat membantu dan biaya operasional pun jauh lebih murah, saat ini 2 unit genset sudah kami off kan," ujar Budi.

Sementara menurut General Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi, keberadaan listrik PLN pastinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama disektor bisnis dan industri. Produksi akan semakin meningkat, biaya operasional jauh lebih murah, dan pastinya akan menciptakan daya saing perusahaan jadi lebih efektif.

"Menggunakan listrik PLN dengan daya yang cukup maka mutu beras yang akan dihasilkan oleh CV. Agro Abadi semakin baik dan produksi pun semakin lancar," kata Agung.

Diakui Agung, pihaknya sedang melakukan penyisiran pabrik-pabrik serta tempat-tempat usaha yang masih menggunakan genset sebagai pensuplai listrik untuk setiap kegiatan usahanya.

"Dalam waktu dekat kami akan melakukan site visit ke beberapa pabrik perusahaan kelapa sawit dan galangan kapal guna menawarkan penggunaan listrik dari PLN untuk segala aktifitas produksinya. Kualitas pasokan listrik yang andal tentunya dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk menekan biaya operasional dan proses produksi akan semakin efektif dan efisien," pungkas Agung.

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019