Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Mulyadi berharap eksistensi dan aktivitas guru mengaji yang ada di lingkungan masyarakat bisa terus berjalan dengan baik, artinya tetap ada santri yang mengaji.

"Peran guru ngaji tradisional masih dibutuhkan kehadirannya di tengah masyarakat dalam memberikan pendidikan Al Quran," kata Mulyadi di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, peran guru ngaji tradisional sangat penting dalam rangka membentuk perilaku dan kepribadian anak-anak yang merupakan generasi masa depan Kota Pontianak dan Indonesia umumnya.

Mulyadi menambahkan, setiap tahunnya Pemkot Pontianak menggelar khataman massal menyambut Hari Jadi Kota Pontianak.

Untuk itu, ia berharap, khataman massal tersebut tidak hanya diikuti santri-santri Taman Pendidikan Al Quran (TPA) saja, tetapi juga santri dari guru-guru ngaji tradisional.

"Misalnya dari Kecamatan Pontianak Barat ada 79 orang guru ngaji, mereka bisa mengirimkan utusan santri-santrinya untuk ikut khataman massal serta mendapatkan sertifikat khataman," katanya.

Ia juga berharap para guru ngaji bisa memberikan pesan-pesan moral kepada santri-santrinya, memberikan mereka semacam nasehat.

Meskipun zaman dan tuntutan sudah berubah, dirinya menekankan nilai dan norma agama tidak boleh berubah.

"Saya minta para guru ngaji untuk menanamkan dalam diri masing-masing bahwa semua itu harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah," katanya.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019