Pengamat ekonomi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak M Ali Nasrun menilai bahwa kondisi perekonomian Indonesia di era Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo -Jusuf Kalla selama periode 2014-2019 relatif stabil.
"Di tengah gejolak ekonomi global dan faktor dalam negeri secara umum keadaan ekonomi kita selama lima tahun relatif stabil. Meskipun dalam kemajuan dan kondisi yang rendah dan lemah. Itu pun juga dialami negara lain," ujar Ali Nasrun di Pontianak, Sabtu.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi lima persenan, tingkat kemiskinan dan pengangguran turun sedikit, indeks gini membaik sedikit, inflasi relatif terkendali menjadi modal besar untuk Indonesia bangkit dan maju.
"Bagi presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2019, sejumlah kinerja yang baik menjadi modal untuk perbaikan di sektor lainnya," papar dia.
Hanya saja, kata dia, saat ini tantangan semakin berat di mana ekonomi global semakin terbuka.
"Belum lagi daya saing masih rendah, ekonomi digital semakin menguasai dan krisis ekonomi selalu menghantui. Itu harus menjadi perhatian," kata dia.
Ia mengatakan ada sejumlah tugas besar untuk Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-2024, Joko Widodo-Ma'ruf Amin di antaranya pemerintahan bisa membawa perbaikan ekonomi dengan bermodal kestabilan ekonomi.
Pemerintah harus meningkatkan produktivitas dalam negeri dan mengoptimalkan ekspor Indonesia.
"Penghambat terbesar adalah korupsi yang berdampak negatif dan melemahkan semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, pengaruh negatif multi dimensi," jelas dia.
Perlu perhatian serius, kata dia, adalah mengentaskan kemiskinan secara signifikan dan menghilangkan keadaan rakyat melarat. "Perbaiki ketimpangan ekonomi dan pembangunan secara signifikan antardaerah, antarkelompok dan golongan," katanya.
"Hilangkan pengangguran, buka lapangan kerja, perluas peluang berusaha terutama bagi UMKM," jelas dia.
Ia melanjutkan perlunya pelestarian lingkungan hidup, peningkatan produktivitas dan efisiensi dengan pemanfaatan SDA dan SDM sebaik-baiknya, untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
"Tingkatkan ekspor dan kemanfaatan ekonomi digital yang memiliki peluang yang besar," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Di tengah gejolak ekonomi global dan faktor dalam negeri secara umum keadaan ekonomi kita selama lima tahun relatif stabil. Meskipun dalam kemajuan dan kondisi yang rendah dan lemah. Itu pun juga dialami negara lain," ujar Ali Nasrun di Pontianak, Sabtu.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi lima persenan, tingkat kemiskinan dan pengangguran turun sedikit, indeks gini membaik sedikit, inflasi relatif terkendali menjadi modal besar untuk Indonesia bangkit dan maju.
"Bagi presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2019, sejumlah kinerja yang baik menjadi modal untuk perbaikan di sektor lainnya," papar dia.
Hanya saja, kata dia, saat ini tantangan semakin berat di mana ekonomi global semakin terbuka.
"Belum lagi daya saing masih rendah, ekonomi digital semakin menguasai dan krisis ekonomi selalu menghantui. Itu harus menjadi perhatian," kata dia.
Ia mengatakan ada sejumlah tugas besar untuk Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-2024, Joko Widodo-Ma'ruf Amin di antaranya pemerintahan bisa membawa perbaikan ekonomi dengan bermodal kestabilan ekonomi.
Pemerintah harus meningkatkan produktivitas dalam negeri dan mengoptimalkan ekspor Indonesia.
"Penghambat terbesar adalah korupsi yang berdampak negatif dan melemahkan semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, pengaruh negatif multi dimensi," jelas dia.
Perlu perhatian serius, kata dia, adalah mengentaskan kemiskinan secara signifikan dan menghilangkan keadaan rakyat melarat. "Perbaiki ketimpangan ekonomi dan pembangunan secara signifikan antardaerah, antarkelompok dan golongan," katanya.
"Hilangkan pengangguran, buka lapangan kerja, perluas peluang berusaha terutama bagi UMKM," jelas dia.
Ia melanjutkan perlunya pelestarian lingkungan hidup, peningkatan produktivitas dan efisiensi dengan pemanfaatan SDA dan SDM sebaik-baiknya, untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
"Tingkatkan ekspor dan kemanfaatan ekonomi digital yang memiliki peluang yang besar," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019