Wali Kota Pontianak, Kalbar, Edi Rusdi Kamtono mengharapkan para orang tua tidak membiarkan anak mereka bebas bermain gadget atau smartphone tanpa batasan, karena dapat menghambat tumbuh kembang anak tersebut.
"Kalau anak-anak dibiarkan bermain gadget, maka mereka cenderung asik bermain dengan perangkat smartphone itu di rumah masing-masing dan hampir tidak pernah beraktivitas di luar rumah," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, anak-anak yang banyak berdiam diri di rumah, aktivitas mereka bergerak semakin sedikit. Hal ini akan menghambat kreativitas yang ada di dalam diri anak-anak tersebut.
"Anak-anak harus kreatif, banyak melakukan gerak dan harus ada rasa keingintahuan yang kuat sehingga bakat dan kemampuan yang mereka miliki timbul dengan sendirinya," ujarnya pada Peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
Terkadang, lanjut dia, sebagian orang tua ingin anaknya diam, tidak nakal dan bermain di luar rumah, sehingga mereka memberikan kebebasan anak-anaknya bermain perangkat teknologi tersebut sepanjang mereka berada di rumah saja.
Edi menilai apa yang dilakukan orang tua tersebut adalah salah kaprah, sebab anak-anak harus beraktivitas dan berinteraksi dengan teman sebayanya. "Mereka butuh bermain dengan teman-temannya, berkomunikasi dan menuangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki," katanya.
Meskipun Peringatan HAN sejatinya diperingati tanggal 23 Juli 2019 lalu, namun dikarenakan ditunda dan adanya bencana kabut asap yang sempat melanda Kota Pontianak, sehingga baru terlaksana pada hari ini dirangkaikan dengan penutupan kegiatan P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera). Pada kesempatan itu, perwakilan anak dari berbagai Duta, membacakan Suara Anak Kota Pontianak, berisi beberapa keinginan yang disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
Keinginan tersebut disambut baik oleh Wali Kota Pontianak. Menurut Edi, apa yang mereka suarakan akan menjadi masukan bagi Pemkot Pontianak untuk memenuhi hak-hak anak. "Kita akan akomodir apa yang menjadi suara atau keinginan anak-anak Kota Pontianak, makanya perwakilan dari anak juga kita libatkan dalam Musrenbang," ungkapnya.
Sementara itu, terkait P2WKSS, dia menyebut peranan wanita dalam pembangunan dan kemajuan bangsa erat kaitannya dengan terciptanya anak yang sehat dan kuat, sebab peran seorang ibu dalam merawat serta mendidik anak-anaknya dengan baik, akan mencetak generasi yang tangguh dan berguna bagi bangsa dan negara.
"Oleh sebab itu P2WKSS ini tidak terpisahkan dari menciptakan generasi muda yang sehat, kuat dan cerdas serta memiliki akhlak yang baik pula. Mereka ini kelak menjadi andalan dalam membangun negara ini menjadi lebih maju," kata Edi.
Menurutnya, peningkatan peran wanita terus dilakukan oleh stakeholder yang ada untuk mendorong peran wanita secara maksimal terhadap tumbuh kembang anak.
Tentunya, kata dia, ilmu menjadi aspek yang penting dalam mendidik anak sebagai generasi penerus bangsa. Untuk menciptakan anak yang sehat dan kuat, tidak cukup hanya memberikan asupan makanan bagi mereka atau sekadar memenuhi segala fasilitas yang mereka butuhkan, namun tidak pada cara yang benar.
"Contoh, kita memberi asupan makanan pada anak, hanya yang penting mereka kenyang tanpa memperhatikan kandungan gizi yang ada pada makanan itu. Mereka dibiarkan jajan di sembarang tempat tanpa kita awasi untuk menerapkan perilaku hidup sehat, sehingga pertumbuhan anak tersebut menjadi tidak sehat," ujarnya.
Irfan, Duta Partisipasi Anak yang ikut membacakan Suara Anak Kota Pontianak mengatakan, apa yang dibacakannya bersama duta-duta anak lainnya merupakan keinginan dan harapan anak-anak Kota Pontianak kepada pemerintah dan stakeholder. "Kami juga meminta pemerintah tegas melarang anak-anak yang merokok," kata siswa Kelas XI SMAN 2 Pontianak ini.
Kepada anak-anak Kota Pontianak, dirinya mengajak anak-anak lainnya untuk melakukan hal-hal positif dan bermanfaat serta terus mengukir prestasi yang membanggakan bagi orang tua, sekolah dan Kota Pontianak. "Salah satu cara supaya terhindar dari hal-hal negatif, adalah dengan melakukan hal positif seperti menyalurkan bakat dan hobi seperti olahraga dan seni, membaca dan sebagainya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Kalau anak-anak dibiarkan bermain gadget, maka mereka cenderung asik bermain dengan perangkat smartphone itu di rumah masing-masing dan hampir tidak pernah beraktivitas di luar rumah," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, anak-anak yang banyak berdiam diri di rumah, aktivitas mereka bergerak semakin sedikit. Hal ini akan menghambat kreativitas yang ada di dalam diri anak-anak tersebut.
"Anak-anak harus kreatif, banyak melakukan gerak dan harus ada rasa keingintahuan yang kuat sehingga bakat dan kemampuan yang mereka miliki timbul dengan sendirinya," ujarnya pada Peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
Terkadang, lanjut dia, sebagian orang tua ingin anaknya diam, tidak nakal dan bermain di luar rumah, sehingga mereka memberikan kebebasan anak-anaknya bermain perangkat teknologi tersebut sepanjang mereka berada di rumah saja.
Edi menilai apa yang dilakukan orang tua tersebut adalah salah kaprah, sebab anak-anak harus beraktivitas dan berinteraksi dengan teman sebayanya. "Mereka butuh bermain dengan teman-temannya, berkomunikasi dan menuangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki," katanya.
Meskipun Peringatan HAN sejatinya diperingati tanggal 23 Juli 2019 lalu, namun dikarenakan ditunda dan adanya bencana kabut asap yang sempat melanda Kota Pontianak, sehingga baru terlaksana pada hari ini dirangkaikan dengan penutupan kegiatan P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera). Pada kesempatan itu, perwakilan anak dari berbagai Duta, membacakan Suara Anak Kota Pontianak, berisi beberapa keinginan yang disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
Keinginan tersebut disambut baik oleh Wali Kota Pontianak. Menurut Edi, apa yang mereka suarakan akan menjadi masukan bagi Pemkot Pontianak untuk memenuhi hak-hak anak. "Kita akan akomodir apa yang menjadi suara atau keinginan anak-anak Kota Pontianak, makanya perwakilan dari anak juga kita libatkan dalam Musrenbang," ungkapnya.
Sementara itu, terkait P2WKSS, dia menyebut peranan wanita dalam pembangunan dan kemajuan bangsa erat kaitannya dengan terciptanya anak yang sehat dan kuat, sebab peran seorang ibu dalam merawat serta mendidik anak-anaknya dengan baik, akan mencetak generasi yang tangguh dan berguna bagi bangsa dan negara.
"Oleh sebab itu P2WKSS ini tidak terpisahkan dari menciptakan generasi muda yang sehat, kuat dan cerdas serta memiliki akhlak yang baik pula. Mereka ini kelak menjadi andalan dalam membangun negara ini menjadi lebih maju," kata Edi.
Menurutnya, peningkatan peran wanita terus dilakukan oleh stakeholder yang ada untuk mendorong peran wanita secara maksimal terhadap tumbuh kembang anak.
Tentunya, kata dia, ilmu menjadi aspek yang penting dalam mendidik anak sebagai generasi penerus bangsa. Untuk menciptakan anak yang sehat dan kuat, tidak cukup hanya memberikan asupan makanan bagi mereka atau sekadar memenuhi segala fasilitas yang mereka butuhkan, namun tidak pada cara yang benar.
"Contoh, kita memberi asupan makanan pada anak, hanya yang penting mereka kenyang tanpa memperhatikan kandungan gizi yang ada pada makanan itu. Mereka dibiarkan jajan di sembarang tempat tanpa kita awasi untuk menerapkan perilaku hidup sehat, sehingga pertumbuhan anak tersebut menjadi tidak sehat," ujarnya.
Irfan, Duta Partisipasi Anak yang ikut membacakan Suara Anak Kota Pontianak mengatakan, apa yang dibacakannya bersama duta-duta anak lainnya merupakan keinginan dan harapan anak-anak Kota Pontianak kepada pemerintah dan stakeholder. "Kami juga meminta pemerintah tegas melarang anak-anak yang merokok," kata siswa Kelas XI SMAN 2 Pontianak ini.
Kepada anak-anak Kota Pontianak, dirinya mengajak anak-anak lainnya untuk melakukan hal-hal positif dan bermanfaat serta terus mengukir prestasi yang membanggakan bagi orang tua, sekolah dan Kota Pontianak. "Salah satu cara supaya terhindar dari hal-hal negatif, adalah dengan melakukan hal positif seperti menyalurkan bakat dan hobi seperti olahraga dan seni, membaca dan sebagainya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019