PLN UP3B Sistem Kalbar berupaya dengan berbagai cara untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan terutama dalam mengantisipasi tingginya intensitas gangguan petir dan satu di antaranya dengan memasang alat Down Conductor di menara saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV yang rawan tersambar petir.

"Tingginya curah hujan dan intensitas gangguan petir akhir-akhir ini cukup meningkat terutama di daerah Singkawang dan Bengkayang yang mengakibatkan sistem kelistrikan Sistem Khatulistiwa sering mengalami gangguan," ujar Manager UP3B Sistem Kalbar, Ricky Faizal di Pontianak, Kamis.

Ricky menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang memasang sistem proteksi petir Down Conductor yang merupakan sebuah sistem proteksi dari sambaran petir. Melalui Down Conductor tersebut menyediakan jalur khusus agar sambaran petir dapat langsung disalurkan ke tanah sehingga tidak mengganggu jaringan SUTT 150 kV.

Pihaknya dalam mengantisipasi dan meminimalisir gangguan petir juga secara rutin berkoordinasi dengan BMKG Pontianak untuk pemetaan jalur-jalur transmisi yang rawan sambaran petir. Data yang didapatkan, menjadi pertimbangan PLN untuk memasang sistem proteksi petir Down Conductor.

"Saya berharap dengan pemasangan Down Conductor pada tower-tower SUTT 150 kV akan meminimalisir gangguan akibat petir pada sistem kelistrikan Khatulistiwa dan pastinya akan meningkatkan keandalan pasokan listrik kepada konsumen" tutup Ricky.

Ia menambahkan gangguan kelistrikan selain karena faktor alam juga karena faktor manusia seperti permainan layang - layang. Menurutnya dengan musim hujan seperti ini gangguan akan layang - layang yang dimainkan oleh baik anak kecil maupun orang dewasa menurun.

"Namun ketika musim hari cerah atau panas, permainan layang - layang yang menggunakan tali kawat dan putus serta menyentuh jaringan transmisi sehingga mengakibatkan padam. Kita terus mengimbau dan mengajak masyarakat mari bersama menjaga kehandalan listrik di Kalbar. Dengan handal maka kita dapat merasakan manfaat listrik untuk menunjang aktivitas kita sehari - hari," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019