Industri otomotif hasil patungan antara perusahaan China dan Jepang Dongfeng Honda Automobile Co Ltd yang berlokasi di episentrum wabah COVID-19 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, mulai beroperasi lagi pada Rabu (11/3).
Perusahaan patungan Dongfeng Motor Corp dan Honda Motor Co tersebut sebelumnya berhenti beroperasi sebulan lebih sejak Wuhan diisolasi per 23 Januari 2020.
Pihak Dongfeng Honda menyatakan bahwa kegiatan operasional tersebut masih dilakukan secara terbatas sebagaimana dikutip Caixin Global.
Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Kota Wuhan pada Senin (9/3) telah menggelar rapat seiring dengan kemajuan situasi di Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut untuk mendapatkan keputusan masyarakat setempat diizinkan kembali bekerja dan pabrik-pabrik kembali beroperasi.
Sebagai perusahaan yang sangat vital dalam menjalankan rantai pasokan industri otomotif di wilayah tengah China itu, maka Dongfeng Honda merupakan perusahaan pertama yang diizinkan untuk kembali beroperasi.
Honda sendiri memiliki tiga pabrik di Wuhan dan kawasan pabrik itu juga menjadi kantor pusat Dongfeng. Dongfeng juga berpatungan dengan perusahaan otomotif asal Prancis Renault.
Sebanyak 500 unit produksi komponen kendaraan roda empat milik Dongfeng di Wuhan juga mulai beroperasi lagi.
Dongfeng Honda merupakan perusahaan patungan terbesar di Wuhan yang mampu memproduksi 792.000 unit mobil senilai 135 miliar yuan atau sekitar Rp65,2 triliun selama 2019 sehingga bisa memberikan kontribusi pendapatan 54 persen ke zona industri di Wuhan.
Perusahaan patungan tersebut mempekerjakan lebih dari 12.000 karyawan.
Pemerintah Provinsi Hubei sangat berhati-hati dalam memutuskan diizinkannya masyarakat kembali bekerja seperti semula, apalagi setelah perusahaan dan pabrik lainnya di seluruh wilayah China telah kembali melanjutkan operasinya dalam beberapa pekan terakhir.
Dongfeng Honda telah beberapa kali merencanakan operasi kembali, namun beberapa kali pula ditunda karena memperhatikan upaya-upaya pemerintah setempat mengendalikan virus yang membunuh ribuan nyawa warga setempat itu.
Penundaan terakhir diumumkan pada 21 Februari sesuai instruksi pemerintah provinsi setempat bahwa pengoperasian kembali tidak boleh dilakukan sebelum 10 Maret.
Industri otomotif China mencatat penjualan periode Januari-Februari 2020 sebagai hasil terburuk dalam dua tahun terakhir sebagai dampak dari wabah COVID-19.
Dongfeng Honda sangat terpukul oleh wabah tersebut karena total penjualannya selama Februari hanya 3.803 unit atau hanya 10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Beberapa perusahaan di Kota Qianjiang berpenduduk 1 juta jiwa yang berjarak sekitar 180 kilometer dari Kota Wuhan telah diizinkan beroperasi kembali meskipun tanpa disertai izin resmi.
Beberapa pejabat di kota lain di Provinsi Hubei juga mendukung perusahaan lokal untuk beroperasi kembali mulai 10 Maret jika telah memenuhi syarat tertentu.
Presiden Xi Jinping sebelumnya melakukan inspeksi mendadak di Wuhan pada Selasa (10/3) untuk melihat perkembangan pengendalian dan pencegahan wabah.
Pada hari itu juga Provinsi Hubei hanya mendapatkan tambahan 13 kasus baru COVID-19 dengan kasus kematian tambahan 22 orang, sebanyak 19 di antaranya di Wuhan.
Penambahan kasus tersebut sangat sedikit dibandingkan sebulan yang lalu yang menyentuh level tiga digit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Perusahaan patungan Dongfeng Motor Corp dan Honda Motor Co tersebut sebelumnya berhenti beroperasi sebulan lebih sejak Wuhan diisolasi per 23 Januari 2020.
Pihak Dongfeng Honda menyatakan bahwa kegiatan operasional tersebut masih dilakukan secara terbatas sebagaimana dikutip Caixin Global.
Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Kota Wuhan pada Senin (9/3) telah menggelar rapat seiring dengan kemajuan situasi di Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut untuk mendapatkan keputusan masyarakat setempat diizinkan kembali bekerja dan pabrik-pabrik kembali beroperasi.
Sebagai perusahaan yang sangat vital dalam menjalankan rantai pasokan industri otomotif di wilayah tengah China itu, maka Dongfeng Honda merupakan perusahaan pertama yang diizinkan untuk kembali beroperasi.
Honda sendiri memiliki tiga pabrik di Wuhan dan kawasan pabrik itu juga menjadi kantor pusat Dongfeng. Dongfeng juga berpatungan dengan perusahaan otomotif asal Prancis Renault.
Sebanyak 500 unit produksi komponen kendaraan roda empat milik Dongfeng di Wuhan juga mulai beroperasi lagi.
Dongfeng Honda merupakan perusahaan patungan terbesar di Wuhan yang mampu memproduksi 792.000 unit mobil senilai 135 miliar yuan atau sekitar Rp65,2 triliun selama 2019 sehingga bisa memberikan kontribusi pendapatan 54 persen ke zona industri di Wuhan.
Perusahaan patungan tersebut mempekerjakan lebih dari 12.000 karyawan.
Pemerintah Provinsi Hubei sangat berhati-hati dalam memutuskan diizinkannya masyarakat kembali bekerja seperti semula, apalagi setelah perusahaan dan pabrik lainnya di seluruh wilayah China telah kembali melanjutkan operasinya dalam beberapa pekan terakhir.
Dongfeng Honda telah beberapa kali merencanakan operasi kembali, namun beberapa kali pula ditunda karena memperhatikan upaya-upaya pemerintah setempat mengendalikan virus yang membunuh ribuan nyawa warga setempat itu.
Penundaan terakhir diumumkan pada 21 Februari sesuai instruksi pemerintah provinsi setempat bahwa pengoperasian kembali tidak boleh dilakukan sebelum 10 Maret.
Industri otomotif China mencatat penjualan periode Januari-Februari 2020 sebagai hasil terburuk dalam dua tahun terakhir sebagai dampak dari wabah COVID-19.
Dongfeng Honda sangat terpukul oleh wabah tersebut karena total penjualannya selama Februari hanya 3.803 unit atau hanya 10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Beberapa perusahaan di Kota Qianjiang berpenduduk 1 juta jiwa yang berjarak sekitar 180 kilometer dari Kota Wuhan telah diizinkan beroperasi kembali meskipun tanpa disertai izin resmi.
Beberapa pejabat di kota lain di Provinsi Hubei juga mendukung perusahaan lokal untuk beroperasi kembali mulai 10 Maret jika telah memenuhi syarat tertentu.
Presiden Xi Jinping sebelumnya melakukan inspeksi mendadak di Wuhan pada Selasa (10/3) untuk melihat perkembangan pengendalian dan pencegahan wabah.
Pada hari itu juga Provinsi Hubei hanya mendapatkan tambahan 13 kasus baru COVID-19 dengan kasus kematian tambahan 22 orang, sebanyak 19 di antaranya di Wuhan.
Penambahan kasus tersebut sangat sedikit dibandingkan sebulan yang lalu yang menyentuh level tiga digit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020