Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Rumah Jurnalis Pontianak, Provinsi Kalbar akan membagikan paket sembako pada masyarakat yang terdampak kebijakan pembatasan sosial (social distancing) akibat pandemi COVID-19 di kota itu.
"Paket sembako, berupa beras, susu, dan lainnya itu merupakan sumbangan dari teman-teman jurnalis Pontianak dan para donatur yang tidak mengikat, untuk diberikan pada masyarakat tidak mampu dan yang terdampak COVID-19," kata Juru Bicara Rumah Jurnalis Pontianak, Uun Yuniardi di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, inisiatif membagikan paket sembako tersebut guna meringankan beban masyarakat yang terdampak kebijakan pembatasan sosial dalam penanganan COVID-19 di Kota Pontianak dan sekitarnya.
"Karena dengan kebijakan pembatasan sosial itu, telah berdampak pada kebutuhan dasar sejumlah buruh harian lepas dan warga miskin yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya," ungkapnya.
Apalagi, menurut dia, belum banyak pihak yang berpikir ke arah itu. Masyarakat masih disibukkan dengan kepanikan pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, dan penyemprotan disinfektan ke sejumlah tempat umum.
"Pemerintah mengambil langkah ini (kebijakan pembatasan sosial) dengan tujuan mengurangi besarnya penyebaran wabah dan menunda terjadinya puncak epidemi. Apalagi berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dari total Orang Dalam Pemantau (ODP) per tanggal 29 Maret 2020, saat ini Kota Pontianak menjadi wilayah terbanyak kelima se-kabupaten/kota di Kalbar," ujarnya.
Akibatnya, Pemkot Pontianak mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara aktivitas tatap muka belajar mengajar di sekolah, menghentikan aktivitas perkantoran dan menggantinya dengan konsep work from home (bekerja dari rumah). Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta mengisolasi diri dan tinggal di rumah masing-masing kecuali untuk keperluan penting seperti membeli bahan makanan.
"Namun, dari kebijakan ini pekerja harian merupakan lapisan masyarakat yang paling merasakan dampaknya. Terutama terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan dasar tersebut," katanya.
Uun menambahkan, jika mengacu pada data kemiskinan yang dikeluarkan oleh Bappeda Kota Pontianak tahun 2019, jumlah total kemiskinan berkisar 22.999 jiwa, yang tersebar di enam kecamatan di Pontianak dengan klasifikasi dalam empat kriteria, yakni masyarakat rentan miskin, hampir miskin, miskin, dan sangat miskin.
Berdasarkan sebarannya, Kecamatan Pontianak Utara berada pada urutan pertama dengan jumlah kemiskinan terbanyak, yakni mencapai 2.244 jiwa, kategori hampir miskin sebanyak 2.279, kategori miskin sebanyak 1.830 jiwa, dan sangat miskin sebanyak 388 jiwa.
Di urutan kedua di Kecamatan Pontianak Timur dengan jumlah penduduk rentan miskin sebanyak 2.062 jiwa, kategori hampir miskin sebanyak 2066 jiwa, kategori miskin sebanyak 1094 jiwa, dan sangat miskin sebanyak 111 jiwa. Kemudian Kecamatan Pontianak Barat berada pada urutan ketiga dengan kategori masyarakat rentan miskin mencapai 1.822 jiwa, masyarakat hampir miskin sebanyak 2.576, masyarakat miskin sebanyak 1.174 jiwa dan masyarakat sangat miskin sebanyak 120 jiwa.
Kemudian diikuti Pontianak Kota dengan tingkat penduduk rentan miskin sebanyak 884 jiwa, penduduk hampir miskin sebanyak 1.751 jiwa, penduduk miskin sebanyak 513 jiwa dan sangat miskin sebanyak 14 jiwa.
Di Pontianak Selatan, tingkat penduduk rentan miskin sebanyak 398 jiwa, kategori penduduk hampir miskin sebanyak 464 jiwa, miskin sebanyak 270 dan sangat miskin sebanyak 32 jiwa. Sementara Pontianak Tenggara menjadi wilayah yang paling kecil angka kemiskinannya.
Melihat ini, jurnalis Pontianak yang tergabung dalam Rumah Jurnalis Pontianak melaksanakan kegiatan amal. Tujuannya meringankan beban masyarakat yang terdampak imbauan #dirumahaja. Kegiatan dimaksud adalah pembagian paket sembako kepada masyarakat yang paling rentan, kata Uun.
Sementara itu, Koordinator Kegiatan Amal Rumah Jurnalis Pontianak Andi Fachrizal mengatakan kegiatan ini akan dipusatkan di Posko Peliput COVID-19 di Kedai Opini, Jalan Putri Daranante Nomor 4, Pontianak Kota.
“Kami berharap dengan adanya gerakan ini semakin banyak yang berpartisipasi. Paling tidak kami bisa meringankan beban masyarakat. Selain itu kami berterimakasih pada sejumlah donatur yang telah memberikan bantuan baik barang, uang maupun tenaganya demi terlaksananya pendistribusian bantuan ini,” kata jurnalis yang akrab disapa Rizal Daeng itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Paket sembako, berupa beras, susu, dan lainnya itu merupakan sumbangan dari teman-teman jurnalis Pontianak dan para donatur yang tidak mengikat, untuk diberikan pada masyarakat tidak mampu dan yang terdampak COVID-19," kata Juru Bicara Rumah Jurnalis Pontianak, Uun Yuniardi di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, inisiatif membagikan paket sembako tersebut guna meringankan beban masyarakat yang terdampak kebijakan pembatasan sosial dalam penanganan COVID-19 di Kota Pontianak dan sekitarnya.
"Karena dengan kebijakan pembatasan sosial itu, telah berdampak pada kebutuhan dasar sejumlah buruh harian lepas dan warga miskin yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya," ungkapnya.
Apalagi, menurut dia, belum banyak pihak yang berpikir ke arah itu. Masyarakat masih disibukkan dengan kepanikan pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, dan penyemprotan disinfektan ke sejumlah tempat umum.
"Pemerintah mengambil langkah ini (kebijakan pembatasan sosial) dengan tujuan mengurangi besarnya penyebaran wabah dan menunda terjadinya puncak epidemi. Apalagi berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dari total Orang Dalam Pemantau (ODP) per tanggal 29 Maret 2020, saat ini Kota Pontianak menjadi wilayah terbanyak kelima se-kabupaten/kota di Kalbar," ujarnya.
Akibatnya, Pemkot Pontianak mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara aktivitas tatap muka belajar mengajar di sekolah, menghentikan aktivitas perkantoran dan menggantinya dengan konsep work from home (bekerja dari rumah). Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta mengisolasi diri dan tinggal di rumah masing-masing kecuali untuk keperluan penting seperti membeli bahan makanan.
"Namun, dari kebijakan ini pekerja harian merupakan lapisan masyarakat yang paling merasakan dampaknya. Terutama terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan dasar tersebut," katanya.
Uun menambahkan, jika mengacu pada data kemiskinan yang dikeluarkan oleh Bappeda Kota Pontianak tahun 2019, jumlah total kemiskinan berkisar 22.999 jiwa, yang tersebar di enam kecamatan di Pontianak dengan klasifikasi dalam empat kriteria, yakni masyarakat rentan miskin, hampir miskin, miskin, dan sangat miskin.
Berdasarkan sebarannya, Kecamatan Pontianak Utara berada pada urutan pertama dengan jumlah kemiskinan terbanyak, yakni mencapai 2.244 jiwa, kategori hampir miskin sebanyak 2.279, kategori miskin sebanyak 1.830 jiwa, dan sangat miskin sebanyak 388 jiwa.
Di urutan kedua di Kecamatan Pontianak Timur dengan jumlah penduduk rentan miskin sebanyak 2.062 jiwa, kategori hampir miskin sebanyak 2066 jiwa, kategori miskin sebanyak 1094 jiwa, dan sangat miskin sebanyak 111 jiwa. Kemudian Kecamatan Pontianak Barat berada pada urutan ketiga dengan kategori masyarakat rentan miskin mencapai 1.822 jiwa, masyarakat hampir miskin sebanyak 2.576, masyarakat miskin sebanyak 1.174 jiwa dan masyarakat sangat miskin sebanyak 120 jiwa.
Kemudian diikuti Pontianak Kota dengan tingkat penduduk rentan miskin sebanyak 884 jiwa, penduduk hampir miskin sebanyak 1.751 jiwa, penduduk miskin sebanyak 513 jiwa dan sangat miskin sebanyak 14 jiwa.
Di Pontianak Selatan, tingkat penduduk rentan miskin sebanyak 398 jiwa, kategori penduduk hampir miskin sebanyak 464 jiwa, miskin sebanyak 270 dan sangat miskin sebanyak 32 jiwa. Sementara Pontianak Tenggara menjadi wilayah yang paling kecil angka kemiskinannya.
Melihat ini, jurnalis Pontianak yang tergabung dalam Rumah Jurnalis Pontianak melaksanakan kegiatan amal. Tujuannya meringankan beban masyarakat yang terdampak imbauan #dirumahaja. Kegiatan dimaksud adalah pembagian paket sembako kepada masyarakat yang paling rentan, kata Uun.
Sementara itu, Koordinator Kegiatan Amal Rumah Jurnalis Pontianak Andi Fachrizal mengatakan kegiatan ini akan dipusatkan di Posko Peliput COVID-19 di Kedai Opini, Jalan Putri Daranante Nomor 4, Pontianak Kota.
“Kami berharap dengan adanya gerakan ini semakin banyak yang berpartisipasi. Paling tidak kami bisa meringankan beban masyarakat. Selain itu kami berterimakasih pada sejumlah donatur yang telah memberikan bantuan baik barang, uang maupun tenaganya demi terlaksananya pendistribusian bantuan ini,” kata jurnalis yang akrab disapa Rizal Daeng itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020