Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YARSI dan Akademi Farmasi (Akfar )Pontianak saat ini memiliki tiga guru besar dan lima doktor dalam memajukan dunia pendidikan di bidang kesehatan di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

"Dengan diawaki oleh tiga guru besar dan lima doktor, maka menjadi daya tarik sendiri bagi calon mahasiswa baru untuk melanjutkan pendidikannya di STIKes YARSI dan Akfar Pontianak," kata Ketua Pengurus YARSI Pontianak Suhadi SW di Pontianak, Selasa.

Suhadi berharap kehadiran para guru besar tersebut akan memberikan daya ungkit untuk bersaing secara sehat dengan perguruan tinggi yang lain maupun dengan rumah sakit yang ada di Kota Pontianak.

"Apalagi saat ini, kedua lembaga pendidikan tinggi dibawah YARSI Pontianak tersebut, sedang menerima mahasiswa baru, tentunya para guru besar dan doktor ini, akan menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa baru untuk bergabung di Akfar dan STIKes YARSI Pontianak," ujarnya.

Dia menambahkan animo calon mahasiswa STIKes tahun ini mencapai 3.700 orang lebih, artinya masyarakat sangat percaya tentang kualitas pendidikan di bawah Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Pontianak.

"Hari ini kami bersama sejumlah pengurus melakukan pengecekan langsung ke Unit Pelaksana Usaha Pendidikan YARSI Pontianak, yakni di Akademi Farmasi dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes) YARSI Pontianak tersebut," ujarnya.

Menurut dia, kunjungan itu tentunya di samping untuk mengecek sampai sejauh mana kesiapan proses belajar dan mengajar, di dua lembaga pendidikan tinggi tersebut, utamanya dalam mengahadapi COVID-19 dan normal baru, juga sekaligus memberikan motivasi dan semangat bagi para dosen dalam mencari solusi yang solutif terhadap berbagai permasalahan di bidang pendidikan.

"Dalam kunjungan tersebut banyak hal yang didapat, diantaranya terkait masalah penerimaan mahasiswa baru, terkait tingginya animo calon mahasiswa STIKes tahun ini," ujarnya.

Harapan pengurus ke depannya lembaga penndidikan tinggi di bawah panji-panji YARSI Pontianak, ada peningkatan kualitas, baik kualitas di bidang akreditasi maupun kualitas akademik, kata Suhadi.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020