Sekolah Dasar Muhammadiyah 2 Pontianak, Minggu (14/6) melaksanakan perpisahan bagi murid kelas 6 sekolah dasar swasta tersebut, yang diadakan secara virtual guna mencegah penularan COVID-19.

Kepala sekolah Slamet Rianto didampingi ketua Komite Sekolah Dr Zulkarnaen MSi dan sejumlah guru tampak hadir di aula sekolah, sementara para murid kelas 6 didampingi orang tua mereka menyaksikan dari layar laptop dan handphone di rumah masing-masing.

Kepala sekolah Slamet Rianto, menyatakan perpisahan secara virtual ini merupakan untuk pertama kalinya digelar di SD Muhammadiyah 2 Pontianak. Mengingat kondisi saat ini sedang ada musibah pandemi COVID-19, membuat pihak sekolah tak bisa mengadakan perpisahan secara langsung dengan tatap muka seperti tahun-tahun yang lalu.

Namun begitu, ia berharap, tidak mengurangi khidmatnya suasana perpisahan. Dan yang terpenting lagi adalah semoga anak-anak murid SD Muhammadiyah 2 dalam keadaan sehat walafiat.
 
Foto suasana saat perpisahan secara virtual SD Muhammadiyah 2 Pontianak. (Nurul Hayat)


Sementara itu, Ketua Komite Sekolah, DR Zulkarnaen MSi, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mendidik anak berilmu dan berakhlak mulia. Mewakili orang tua murid, Zulkarnaen menyampaikan permohonan maaf kepada sekolah.
    
Tema perpisahan virtual, yakni Generasi Islami yang kreatif, belajar dari COVID-19, menurut Ketua Komite Sekolah, merupakan tema yang relevan, karena mengingatkan anak-anak alumni untuk berkarakter Islami, katanya lagi.

"Bekal yang kuat menghadapi perubahan, arus informasi yang tak terbendung. Namun anak-anak juga didorong untuk inovatif, kreatif menjadi modal utama menghadapi era revolusi industri 4.0, tantangan zaman," kata dosen pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura itu.

Anak-anak sayang, semua hebat, penguasaan IT menjadi tuntutan masa kini dan mendatang, katanya mengingatkan.

Menurut ia lagi, Komite Sekolah mendorong sekolah untuk terus tidak berpuas diri dalam zona aman. Iklim kompetitif hendaknya terus dikembangkan agar sekolah senantiasa meningkatkan kualitas dan standar yang lebih tinggi.

Sementara itu mewakili wali kelas VI, Suhardi menyatakan ada hikmah di balik semua peristiwa. Termasuk dalam penyelenggaraan perpisahan secara virtual kali ini, setelah sebelumnya berencana akan diadakan di hotel.
 
Foto suasana saat perpisahan secara virtual SD Muhammadiyah 2 Pontianak. (Nurul Hayat)



"Semuanya ada hikmah di balik suatu peristiwa," kata Suhardi.

Ia juga minta anak SD Muhammadiyah 2 untuk selalu menjaga akhlak, karena itu yang utama. Melaksanakan shalat lima waktu dengan disiplin. Dan dia juga minta siswa yang sudah lulus untuk tidak melupakan sekolah.

Hampir 100 peserta tampak mengikuti perpisahan virtual menggunakan aplikasi google meet dan zoom meeting. Para siswa terlihat antusias, sejak pukul 09.00 WIB hingga selesainya acara pukul 11.00 WIB, meski terdapat kendala jaringan beberapa saat.

Beberapa dari murid kelas VI juga mengirimkan video pendek yang berisi pesan dan kesan selama menjadi siswa di SD Muhammadiyah 2 Pontianak. Terdiri dari video monolog siswa berprestasi pertama dari kelas VI CI bernama Reinishifa Disa Keary, pembacaan puisi siwa kelas VI A bernama Sirin Zahidah Pirdian yang didampingi ayahnya, video musik duet gitar dan lagu Laskar Pelangi yang dibawakan Shima Anna Calluella dan Atha Alifia Nur Arsanti.

Kemudian juga ada video pendek berisi pesan dan kesan yang disampaikan di antaranya Sarah Risda Hanifah, Tegar Farras N Wibowo, dan Cairo Farras Khairan.


Baca juga: SD Muhammadiyah 2 Pontianak terapkan metode belajar daring
Baca juga: BPOM beri pemahaman makanan sehat kepada siswa SD Muhammadiyah 2 Pontianak
Baca juga: Siswa SD Muhammadiyah 2 Pontianak luncurkan novel berjudul "Starlight Strianggle"
 

Pewarta: Nurul Hayat

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020