Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Sumatera Barat mencatat dalam sepekan terakhir telah terjadi sepuluh kali kejadian gempa bumi yang "menggoyang" wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan sekitarnya.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri saat dihubungi dari Padang, Jumat mengatakan berdasarkan pantauan BMKG terdapat sepuluh kali kejadian gempa bumi di sejumlah wilayah Sumbar dan sekitarnya yang terhitung sejak 3 hingga 9 Juli 2020.
Ia mengatakan dari sepuluh kali kejadian gempa bumi tersebut tidak terdapat gempa yang dirasakan oleh masyarakat.
Lebih lanjut ia mengatakan pada kejadian gempa bumi yang tercatat oleh stasiun geofisika Padang Panjang, terdapat empat kejadian gempa bumi di darat dan enam kali kejadian gempa di laut.
"Gempa bumi yang terjadi pada sepekan terakhir itu merupakan gempa dengan
magnitudo 3 < M > 5 SR sebanyak sembilan kali kejadian dan magnitudo M< 3 SR sebanyak satu kejadian," kata dia.
Kemudian dari 10 kejadian gempa bumi tersebut terdapat delapan kali kejadian dengan kategori gempa bumi dangkal dan dua gempa lainnya merupakan gempa bumi menengah.
"Pada sepekan terakhir ini tidak terdapat gempa bumi yang di atas 5 Magnitudo. Namun gempa paling tinggi yaitu dengan kekuatan 4,6 magnitudo yang terjadi di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, pada 5 Juli 2020," kata dia.
Selain di Sumatera Barat, kejadian gempa bumi tersebut juga terjadi di dua wilayah lainnya berupa Jambi dengan kekuatan 4,1 magnitudo pada 9 Juli 2020 dan di Bengkulu dengan kekuatan 3,9 pada 9 Juli 2020.
Lebih lanjut ia menyebutkan kejadian gempa di Sumbar terdapat di wilayah Pesisir Selatan, Mentawai, Kepulauan Mentawai, Barat Daya Kota Solok, Barat Daya Kabupaten Solok Selatan, dan Barat Daya Padang.
"Gempa dengan kekuatan paling rendah yaitu 2.3 magnitudo yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan pada 6 Juli 2020," kata dia.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya mengenai informasi tentang kejadian gempa.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," kata dia.
Baca juga: Jakarta bergetar terkena gempa Rangkasbitung
Baca juga: Kabupaten Jepara diguncang gempa dengan magnitudo 6,1
Baca juga: Waspada potensi gempa kuat di Segmen Sianok Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri saat dihubungi dari Padang, Jumat mengatakan berdasarkan pantauan BMKG terdapat sepuluh kali kejadian gempa bumi di sejumlah wilayah Sumbar dan sekitarnya yang terhitung sejak 3 hingga 9 Juli 2020.
Ia mengatakan dari sepuluh kali kejadian gempa bumi tersebut tidak terdapat gempa yang dirasakan oleh masyarakat.
Lebih lanjut ia mengatakan pada kejadian gempa bumi yang tercatat oleh stasiun geofisika Padang Panjang, terdapat empat kejadian gempa bumi di darat dan enam kali kejadian gempa di laut.
"Gempa bumi yang terjadi pada sepekan terakhir itu merupakan gempa dengan
magnitudo 3 < M > 5 SR sebanyak sembilan kali kejadian dan magnitudo M< 3 SR sebanyak satu kejadian," kata dia.
Kemudian dari 10 kejadian gempa bumi tersebut terdapat delapan kali kejadian dengan kategori gempa bumi dangkal dan dua gempa lainnya merupakan gempa bumi menengah.
"Pada sepekan terakhir ini tidak terdapat gempa bumi yang di atas 5 Magnitudo. Namun gempa paling tinggi yaitu dengan kekuatan 4,6 magnitudo yang terjadi di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, pada 5 Juli 2020," kata dia.
Selain di Sumatera Barat, kejadian gempa bumi tersebut juga terjadi di dua wilayah lainnya berupa Jambi dengan kekuatan 4,1 magnitudo pada 9 Juli 2020 dan di Bengkulu dengan kekuatan 3,9 pada 9 Juli 2020.
Lebih lanjut ia menyebutkan kejadian gempa di Sumbar terdapat di wilayah Pesisir Selatan, Mentawai, Kepulauan Mentawai, Barat Daya Kota Solok, Barat Daya Kabupaten Solok Selatan, dan Barat Daya Padang.
"Gempa dengan kekuatan paling rendah yaitu 2.3 magnitudo yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan pada 6 Juli 2020," kata dia.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya mengenai informasi tentang kejadian gempa.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," kata dia.
Baca juga: Jakarta bergetar terkena gempa Rangkasbitung
Baca juga: Kabupaten Jepara diguncang gempa dengan magnitudo 6,1
Baca juga: Waspada potensi gempa kuat di Segmen Sianok Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020