Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Provinsi Kalbar melakukan razia penggunaan masker di titik-titik keramaian, salah satunya di kawasan Pasar Flamboyan, Minggu.

"Bagi warga yang terjaring razia tidak menggunakan masker, maka langsung dilakukan uji swab atau uji usap tenggorokan," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak.

Edi mengatakan razia masker dan uji usap tenggorokan ini digelar dalam rangka tracing dan menelusuri penyebaran pandemi COVID-19 di Kota Pontianak.

Hasil dari razia masker di Pasar Flamboyan, sebagian besar atau di atas 90 persen warga sudah sadar menggunakan masker, namun masih ada sekitar lima hingga sepuluh persen warga yang masih belum sadar untuk menggunakan masker, dan ada pula yang menggunakannya tetapi tidak terpasang secara benar atau asal-asalan, katanya.

"Kita harus tetap waspada, jangan sampai muncul kluster baru maupun gelombang kedua pandemi COVID-19 di Kota Pontianak," ujarnya.

Tak hanya di pasar-pasar tradisional, Pemkot Pontianak juga gencar menggelar razia masker dan uji usap tenggorokan di warung-warung kopi. Mereka yang terjaring tidak menggunakan masker, langsung dilakukan uji usap tenggorokan, yang hasilnya akan diketahui setelah melalui rangkaian tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Razia dan tes usap tenggorokan ini akan rutin digelar di titik-titik keramaian karena penularan virus corona sudah pada fase transmisi lokal," kata Edi.

Ia menjelaskan, tes usap tenggorokan ini memberikan gambaran apakah ada warga yang terpapar pandemi COVID-19 di beberapa titik keramaian. Sebab, kata dia, saat ini di Pontianak sudah pada fase transmisi lokal.

"Selanjutnya apabila ditemukan warga yang terpapar, kita akan segera melakukan isolasi terhadap mereka," katanya.

Edi mengimbau kepada warga Kota Pontianak agar dalam kehidupan normal baru sekarang ini harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru, mulai dari menggunakan masker, rajin mencuci tangan serta menjaga jarak.

"Tentu kita harapkan warga disiplin dan patuh menggunakan masker apabila beraktivitas di luar rumah," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020