Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat telah menyiapkan sejumlah langkah untuk memastikan penanganan bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.

"Langkah persiapan yang telah dilakukan yakni apel konsolidasi dengan para pihak. Apel konsolidasi ini untuk memastikan kesiapan baik dari segi personel dan peralatan dalam menghadapi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu," ujar Pejabat Bupati Bengkayang Yohanes Budiman saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa kesiapan personel maupun peralatan penanganan dan penanggulangan bencana sudah sepatutnya ditentukan dengan suatu standar operasional prosedur (SOP). Oleh karena itu, selalu cek kondisinya agar pada saat terjadi bencana dapat langsung bergerak.

“Dengan kesiapan kita semua dalam menghadapi bencana alam yang tepat kita berharap dapat meminimalisir korban, baik korban jiwa maupun material," jelas dia.

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia, khususnya Kabupaten Bengkayang sedang menghadapi bencana nonalam yakni penyebaran Corona Virus Disiase 2019 (COVID-19), sebagai bencana nasional.

“Aturan yang sudah kita buat agar dapat dilaksanakan dengan baik demi mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bengkayang dan selalu mematuhi protokol kesehatan," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, dampak La Nina yang berpotensi terjadi pada akhir 2020 sampai awal 2021.

"Tetap untuk diwaspadai dampak La Nina seperti angin kencang, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, masyarakat diharapkan untuk selalu waspada musim hujan hingga tahun 2021,” katanya.

Ia berharap terjalin suatu pola kerja sama yang berkesinambungan dan bersinergi demi kemajuan bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Bengkayang.

“Selalu memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar setiap anggota untuk menjaga kesehatan, stamina dan yang terpenting agar menjaga keselamatan diri agar pelaksanaan tugas berjalan baik, aman dan lancar," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020