Plt Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Kalbar Heru Pujiono mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan sentra-sentra pariwisata dan UMKM guna memajukan ekonomi daerah.
“Pariwisata dan UMKM bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Di situ ada pariwisata di situ pula akan tumbuh dan berkembang UMKM sesuai dengan potensi wisata itu sendiri. Untuk itu pemerintah terus berupaya,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Heru berharap kolaborasi pariwisata dan UMKM dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan sekaligus meningkatkan PAD.
"Maka sangat tepat kiranya inisiatif DPRD dalam upaya mendorong adanya Raperda bela beli produk Bengkayang. Bahkan Bupati sangat mendorong adanya Raperda tersebut sebagai salah satu payung hukum implementasi visi misi dalam percepatan perwujudan SMART dan pengembangan pariwisata untuk peningkatan perekonomian masyarakat," tambahnya.
Heru juga menegaskan, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga sudah bersiap diri ketika Raperda tersebut disahkan. Selain akan memberikan jaminan kepada Pelaku UMKM juga akan terjaminnya produk lokal yang sekaligus akan dikonsumsi oleh masyarakat Bengkayang sendiri.
"Kami juga sudah merancang dan menyiapkan wadah dalam implementasi ketika Raperda produk bela beli sudah disahkan berupa bengkayang.mart.id. Artinya ada sinergi antara investasi dan produk lokal agar sama-sama tumbuh dan berkembang saling mengisi dalam kerangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Terkait objek wisata di Bengkayang, berdasarkan data Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Bengkayang, ada sekitar 156 destinasi wisata di daerah tersebut.
Hanya saja dari jumlah tersebut, hanya 31 persen atau sekitar 48 saja yang sudah bisa diakses dengan mudah. Kendala utamanya adalah infrastruktur dan untuk membangun sebuah destinasi wisata diperlukan empat pilar penting, yakni SDM, kelembagaan, pemasaran dan objek wisata itu sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Pariwisata dan UMKM bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Di situ ada pariwisata di situ pula akan tumbuh dan berkembang UMKM sesuai dengan potensi wisata itu sendiri. Untuk itu pemerintah terus berupaya,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Heru berharap kolaborasi pariwisata dan UMKM dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan sekaligus meningkatkan PAD.
"Maka sangat tepat kiranya inisiatif DPRD dalam upaya mendorong adanya Raperda bela beli produk Bengkayang. Bahkan Bupati sangat mendorong adanya Raperda tersebut sebagai salah satu payung hukum implementasi visi misi dalam percepatan perwujudan SMART dan pengembangan pariwisata untuk peningkatan perekonomian masyarakat," tambahnya.
Heru juga menegaskan, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga sudah bersiap diri ketika Raperda tersebut disahkan. Selain akan memberikan jaminan kepada Pelaku UMKM juga akan terjaminnya produk lokal yang sekaligus akan dikonsumsi oleh masyarakat Bengkayang sendiri.
"Kami juga sudah merancang dan menyiapkan wadah dalam implementasi ketika Raperda produk bela beli sudah disahkan berupa bengkayang.mart.id. Artinya ada sinergi antara investasi dan produk lokal agar sama-sama tumbuh dan berkembang saling mengisi dalam kerangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Terkait objek wisata di Bengkayang, berdasarkan data Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Bengkayang, ada sekitar 156 destinasi wisata di daerah tersebut.
Hanya saja dari jumlah tersebut, hanya 31 persen atau sekitar 48 saja yang sudah bisa diakses dengan mudah. Kendala utamanya adalah infrastruktur dan untuk membangun sebuah destinasi wisata diperlukan empat pilar penting, yakni SDM, kelembagaan, pemasaran dan objek wisata itu sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021