Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta Balitbangtan Kementerian Pertanian RI untuk fokus membantu pengembangan padi khusus varietas unggul baru (VUB) di Kalimantan Barat untuk mewujudkan ketahanan pangan di provinsi itu.
"Saya minta VUB ini dikembangkan agar kebutuhan beras tercukupi bagi masyarakat Kalbar, supaya kita bisa swasembada beras, kemudian bisa mengembangkan sektor-sektor lain, sehingga kebutuhan konsumsi masyarakat Kalbar bisa terpenuhi dari hasil Kalbar sendiri. Bila perlu, kita juga ekspor pangan," kata Sutarmidji di Pontianak, Senin.
Menurut dia, apabila produk berlimpah dan bahan baku beras semakin berkembang, sangat mungkin kebutuhan masyarakat Kalimantan Barat bisa terpenuhi dengan baik.
"Sudah waktunya kita berswasembada dalam segala aspek, karena produk yang berlimpah dan pasarnya juga ada, kemudian industri-industri yang berbahan baku beras juga semakin berkembang," katanya.
Sutarmidji juga meminta pada sektor pangan, seperti talas dan singkong, harus dikembangkan. Diharapkan kebutuhan untuk industri tidak perlu lagi mengambil bahan dari luar Kalbar.
"Di sektor pangan, seperti talas dan singkong, bisa dikembangkan. Di Kapuas Hulu, ambil bahan tepungnya dari Lampung untuk kebutuhan industri tradisional mereka, yaitu kerupuk basah. Padahal kita bisa produksi (tepung) sendiri sebetulnya," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Maria Lestari menyatakan dukungan terhadap sektor pertanian di wilayah Kalbar dengan memberikan bantuan bibit di Kabupaten Landak dan Sambas yang akan disalurkan pada bulan ini.
"Untuk Kabupaten Landak itu, dari Sengah Temila yang akan kita olah lahannya, luasnya sekitar 8-10 hektare. Di Sambas juga akan seperti itu, semoga bantuan ini dapat berguna untuk para petani di Kalbar," katanya.
Menurutnya, untuk mewujudkan swasembada pangan, dibutuhkan kerja sama yang baik antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten, agar masyarakat Kalbar tidak mengalami krisis atau kekurangan, sehingga sektor padi dan pangan akan tercukupi.
"Kalau tidak ada koordinasi yang baik, saya yakin tidak akan ada kegiatan seperti ini, karena dengan sumber daya alam yang begitu luas, kita harus bisa memanfaatkan potensi-potensi yang ada. Pada sektor padi ada padi Zinc yang berguna untuk menangani anak-anak stunting. Jadi ini luar biasa ada VUB ini, namun kita juga harus mengunggulkan pangan lokal seperti jahe, talas, dan singkong," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya minta VUB ini dikembangkan agar kebutuhan beras tercukupi bagi masyarakat Kalbar, supaya kita bisa swasembada beras, kemudian bisa mengembangkan sektor-sektor lain, sehingga kebutuhan konsumsi masyarakat Kalbar bisa terpenuhi dari hasil Kalbar sendiri. Bila perlu, kita juga ekspor pangan," kata Sutarmidji di Pontianak, Senin.
Menurut dia, apabila produk berlimpah dan bahan baku beras semakin berkembang, sangat mungkin kebutuhan masyarakat Kalimantan Barat bisa terpenuhi dengan baik.
"Sudah waktunya kita berswasembada dalam segala aspek, karena produk yang berlimpah dan pasarnya juga ada, kemudian industri-industri yang berbahan baku beras juga semakin berkembang," katanya.
Sutarmidji juga meminta pada sektor pangan, seperti talas dan singkong, harus dikembangkan. Diharapkan kebutuhan untuk industri tidak perlu lagi mengambil bahan dari luar Kalbar.
"Di sektor pangan, seperti talas dan singkong, bisa dikembangkan. Di Kapuas Hulu, ambil bahan tepungnya dari Lampung untuk kebutuhan industri tradisional mereka, yaitu kerupuk basah. Padahal kita bisa produksi (tepung) sendiri sebetulnya," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Maria Lestari menyatakan dukungan terhadap sektor pertanian di wilayah Kalbar dengan memberikan bantuan bibit di Kabupaten Landak dan Sambas yang akan disalurkan pada bulan ini.
"Untuk Kabupaten Landak itu, dari Sengah Temila yang akan kita olah lahannya, luasnya sekitar 8-10 hektare. Di Sambas juga akan seperti itu, semoga bantuan ini dapat berguna untuk para petani di Kalbar," katanya.
Menurutnya, untuk mewujudkan swasembada pangan, dibutuhkan kerja sama yang baik antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten, agar masyarakat Kalbar tidak mengalami krisis atau kekurangan, sehingga sektor padi dan pangan akan tercukupi.
"Kalau tidak ada koordinasi yang baik, saya yakin tidak akan ada kegiatan seperti ini, karena dengan sumber daya alam yang begitu luas, kita harus bisa memanfaatkan potensi-potensi yang ada. Pada sektor padi ada padi Zinc yang berguna untuk menangani anak-anak stunting. Jadi ini luar biasa ada VUB ini, namun kita juga harus mengunggulkan pangan lokal seperti jahe, talas, dan singkong," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021