Bupati Kayong Utara Citra Duani mengungkapkan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di level Eselon II ingin  mengundurkan diri dari jabatannya karena takut sering diperiksa Aparat Penegak Hukum (APH).
 
"Bahkan ada  juga Kepala Dinas yang datang ke saya, saya tidak ingin  sebutkan namanya. Gara - gara masalah projek (proyek). Padahal dia ini orangnya ' bujur arus', 1 sen pun tidak ada, dia paling takut. Dia datang ke saya menyerahkan surat pemunduran diri  dari Eselon 2, dia minta jadi staf jak," kata Citra Duani di Sukadana, Rabu.

Ia berharap  agar pihak APH bisa menghormati nota kesepahaman yang sudah disepakati antara Kemendagri bersama Kejagung dan Kapolri terkait penanganan tugas ASN dalam rangka menjalankan roda pemerintahan. Karena menurutnya  akan sangat  berdampak negatif bagi pemerintahan daerah,

"Kita siap untuk  tetap menegakkan hukum tapi tolong jangan  di periksa hanya karena laporan sepihak.  Kalau ada kesalahan dan kekhilafan kita utamakan lakukan proses pembinaan, jangan sampai langsung ke eksekusi. Dan ini sudah ada MoU tahun 2017 antara Kemendagri bersama Kejagung dan Kapolri," ujar Citra

Ia mencontohkan ada beberapa ASN  yang diperiksa APH terkait proyek memang cukup banyak. Hal tersebut  menurutnya membuat beberapa ASN merasa frustasi dan takut sehingga saat ini  banyak yang memundurkan diri dari jabatan.

"Cuma janganlah  sampai 7 sampai 8 jam, bisa tidak tidur anak bini kalau seperti itu. Kita sekarang ini  serba salah, anggaran APBD tersedia, dan kita ini juga berhasil mendapat dana APBN. Namun  demikian dalam pelaksanaannya selalu dicari - cari kesalahannya oleh pihak - pihak yang iri dan cemburu. Bisa saja  pihak yang kalah tender, dia yang melapor. Bisa juga satu  perusahaan tapi mereka pecah kongsi, dia melapor, itu yang terjadi," kata dia.

Pewarta: Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021