Penyanyi dan aktris Sherina Munaf mengabarkan dirinya terinfeksi COVID-19 setelah tes swab PCR menunjukkan hasil positif. Melalui akun media sosial, Sherina mengungkapkan dirinya tidak pernah keluar dari rumah ataupun kontak dengan orang lain selama sebulan belakangan.
"Biar ini jadi pelajaran untuk semuanya, tak peduli seberapa disiplin, kamu masih bisa terkena. Jadi selalu bersiap," tulis Sherina dalam bahasa Inggris di akun Twitter @sherinasinna.
Sherina menulis, selama pandemi sejak 2020 dia tidak pernah makan di luar rumah atau bertemu dengan teman-temannya. Tahun lalu ada segelintir pekerjaan yang dia terima, tapi semuanya dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Makna kemerdekaan sedang diuji
"Mendekati PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) kemarin kalau harus belanja groceries itu double masking. Apalagi pas selama PPKM ini, kita udah melockdown diri SAMA SEKALI gak kemana-mana."
Dia tidak tahu apakah dia terkena virus dari paket atau ada anggota keluarga lainnya yang termasuk orang tanpa gejala, sebab sang ayah beberapa kali masih harus ke supermarket untuk membeli kebutuhan makanan di rumah. Dia menambahkan, semua orang di rumahnya akan menjalani tes usap.
Dia meminta kepada para warganet dan pengikutnya di media sosial untuk terus memperketat protokol kesehatan, sebab dirinya yang sudah berupaya menekan risiko penyebaran dengan berdiam diri di rumah saja terbukti bisa tetap terinfeksi.
"Ini bukan ala-ala rajin swab terus kaget. Ini bukan kemarin2 pergi2 terus bilang padahal udah maskeran terus lalu kaget. Gue sama sekali selama sebulan ini gak kemana-mana."
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan kasus harian terkonfirmasi positif pada 7 Juli 2021, hingga pukul 12.00 WIB, menembus angka 34.379 orang. Angka kematian juga menembus angka tertinggi mencapai 1.040 orang. Sementara angka kesembuhan menembus 14.835, dan kasus aktif secara akumulasi menjadi 343.101 orang.
Pemerintah meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas guna menyukseskan implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sebagai upaya menekan penularan COVID-19 yang tengah melambung tinggi.
Baca juga: Veddriq Leonardo positif COVID-19 usai menang di Swiss
Baca juga: Sebanyak 65 petugas di Bandara Djalaludin positif COVID-19
Baca juga: Dinkes Kepri ungkap pemicu kenaikan kasus COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Biar ini jadi pelajaran untuk semuanya, tak peduli seberapa disiplin, kamu masih bisa terkena. Jadi selalu bersiap," tulis Sherina dalam bahasa Inggris di akun Twitter @sherinasinna.
Sherina menulis, selama pandemi sejak 2020 dia tidak pernah makan di luar rumah atau bertemu dengan teman-temannya. Tahun lalu ada segelintir pekerjaan yang dia terima, tapi semuanya dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Makna kemerdekaan sedang diuji
"Mendekati PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) kemarin kalau harus belanja groceries itu double masking. Apalagi pas selama PPKM ini, kita udah melockdown diri SAMA SEKALI gak kemana-mana."
Dia tidak tahu apakah dia terkena virus dari paket atau ada anggota keluarga lainnya yang termasuk orang tanpa gejala, sebab sang ayah beberapa kali masih harus ke supermarket untuk membeli kebutuhan makanan di rumah. Dia menambahkan, semua orang di rumahnya akan menjalani tes usap.
Dia meminta kepada para warganet dan pengikutnya di media sosial untuk terus memperketat protokol kesehatan, sebab dirinya yang sudah berupaya menekan risiko penyebaran dengan berdiam diri di rumah saja terbukti bisa tetap terinfeksi.
"Ini bukan ala-ala rajin swab terus kaget. Ini bukan kemarin2 pergi2 terus bilang padahal udah maskeran terus lalu kaget. Gue sama sekali selama sebulan ini gak kemana-mana."
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan kasus harian terkonfirmasi positif pada 7 Juli 2021, hingga pukul 12.00 WIB, menembus angka 34.379 orang. Angka kematian juga menembus angka tertinggi mencapai 1.040 orang. Sementara angka kesembuhan menembus 14.835, dan kasus aktif secara akumulasi menjadi 343.101 orang.
Pemerintah meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas guna menyukseskan implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sebagai upaya menekan penularan COVID-19 yang tengah melambung tinggi.
Baca juga: Veddriq Leonardo positif COVID-19 usai menang di Swiss
Baca juga: Sebanyak 65 petugas di Bandara Djalaludin positif COVID-19
Baca juga: Dinkes Kepri ungkap pemicu kenaikan kasus COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021