PLN Kalbar bergerak cepat melakukan pemulihan terhadap gangguan di sistem kelistrikan Khatulistiwa yang mengakibatkan sejumlah kabupaten padam.

"Pasca terjadinya gangguan di sistem kelistrikan Khatulistiwa pada Sabtu (10/7) pukul 20.25 WIB yang menyebabkan padam di beberapa lokasi kota dan kabupaten, PLN segera lakukan penormalan secara bertahap," ujar General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa penormalan tercepat dilakukan pada pukul 20.31 WIB dan diutamakan pada lokasi rumah-rumah sakit yang menangani pasien COVID-19.

"Selanjutnya secara bertahap seluruh lokasi padam kami nyalakan satu per satu, sambil mengatur frekuensi aliran listrik yang masuk ke jaringan distribusi," ungkapnya.

Menurut Ari, gangguan terjadi di Gardu Induk (GI) Bengkayang. Sehingga menyebabkan padam sebesar 103,4 MW. Beberapa lokasi terdampak padam dengan durasi yang cukup lama, karena proses penormalan harus dilakukan secara bertahap dengan mengoptimalkan pembangkit listrik yang ada.

Sebelum gangguan terjadi, kondisi kelistrikan sistem kelistrikan Khatulistiwa dalam keadaan aman dengan beban normal sebesar 336,5 MW, dengan daya mampu sebesar 575,8 MW.

"Saat ini kondisi sistem kelistrikan Khatulistiwa sudah kembali normal.  Penormalan terakhir kami lakukan pada pukul 22.27 WIB. Kita semua tidak bisa memprediksi gangguan listrik yang disebabkan oleh faktor alam, meski kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keandalan pasokan listrik. Atas nama Manajemen PLN Kalbar, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan layanan yang telah kami berikan," tutup Ari.

Sebelumnya, PLN Pontianak menyatakan menjamin pasokan listrik untuk industri oksigen dan fasilitas kesehatan (faskes) aman seiring dengan upaya penanganan wabah COVID-19 di daerah itu karena kasus semakin meningkat sehingga diterapkan PPKM darurat.

“Meningkatnya kebutuhan oksigen untuk pasien COVID-19 di Kota Pontianak dan beberapa kota kabupaten di  Kalbar tentunya memerlukan keandalan pasokan listrik.  Untuk itu kami siap menjaga layanan kelistrikan yang baik dan terjaga keandalannya,” ujar Manajer PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari.

Ia menjelaskan untuk memastikan industri oksigen dalam hal pemberian layanan kehandalan listrik pihaknya langsung melakukan kunjungan seperti ke  pabrik PT Megah Utama Prima, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara  dan PT Pakita Jaya, di Desa Wajok, Kabupaten Mempawah.


 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021