Wakil Bupati Sintang, Kalimantan Barat, Sudiyanto saat menghadiri kegiatan reses anggota DPR RI Komisi IV, Yessy Melania, di Dusun Ansok, Desa Benua Kencana meminta kepala desa (Kades) untuk fokus dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Kepala seluruh kepala desa termasuk di wilayah Tempunak Hulu untuk lebih fokus kepada kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa, misal dengan memilih potensi yang bisa dikembangkan di desa,” ujarnya saat dihubungi di Sintang, Senin.
Sudiyanto mengatakan bahwa Pemkab Sintang sangat memberikan dukungan terhadap kegiatan yang bersifat pemberdayaan peningkatan ekonomi masyarakat melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan dengan adanya pengajuan-pengajuan dari kelompok pertanian yang ada di desa.
"Apa yang kami bisa buat, kami pemerintah tetap buat maka bentuk-bentuk dari pengajuan dalam bentuk kelompok itu wajib, tidak mampu kalau kita melayani orang per orang,” kata dia.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan yang bersifat pemberdayaan perekonomian dan tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
"Ini tanggungjawab kita bersama bagaimana menjaga hutan, kita di kampung ni yang masih ada hutan dijaga, bisa dikelola buat pemberdayaan ekonomi, tanpa kita mengeksploitasinya, hutan tanpa ditebang juga bisa menghasilkan,"ucap Sudiyanto.
Ia menambahkan dalam rangka ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan, bidang pertanian dan perikanan merupakan hal yang utama. Sehingga potensi untuk mencapai hal tersebut sangatlah besar seperti di wilayah lahan atau hutan yang masih sangat luas.
"Saya yakin khusus untuk di Tempunak Hulu ini, luar biasa, luas lahan, sangat-sangat memungkinkan untuk mencapai swasembada pangan,” jelas dia.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, kata Sudiyanto harus ada yang menginisiasi, sehingga masyarakat di pedesaan mau dan ingin bergerak, agar tidak lagi terlalu bergantung terhadap sumber mata pencaharian utama seperti karet dan sawit.
"Kita di Sintang inikan ada credit union yang bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, ada AMAN juga yang bergerak langsung di lapangan. Sehingga masyarakat tidak lagi fokus pada karet dan sawit saja, tapi sudah berani untuk tanaman lain yang sangat potensial bisa dikembangkan, seperti coklat, kopi, enau, tebu, di daerah Ketungau tengah itu lagi mengembangkan pinang malah dan lain-lain. Sehingga hal itu suatu hal yang sangat positif ke depannya," kata Sudiyanto.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi IV Yessy Melania, dalam kesempatan tersebut juga meminta masyarakat agar lebih fokus pada satu komoditi saja dulu, seperti di Desa Benua Kencana yakni di Dusun Ansok ini sudah ada potensi perkebunan kopi dan juga kakao di Dusun Jungkang dan yang memang bisa dikembangkan oleh setiap masyarakat setempat.
"Di Ansok inikan potensinya kopi dan Jungkang ada kakao, ayo kita fokus ke situ, tidak usah lagi kita mikir sawit dan sebagainya, itu nanti kalau terlalu banyak mau diambil tidak akan bisa fokus, nanti menggantung semua, misal sawit setengah, kopi setengah, kakao setengah ujung-ujungnya tidak ada yang bisa jadi komoditi potensial kita. Jadi harus ada memang yang fokus," kata Yessy.
Yessy pun meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang untuk melakukan pemetaan terkait potensi komoditi yang bisa di kembang di setiap desa dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Kepala seluruh kepala desa termasuk di wilayah Tempunak Hulu untuk lebih fokus kepada kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa, misal dengan memilih potensi yang bisa dikembangkan di desa,” ujarnya saat dihubungi di Sintang, Senin.
Sudiyanto mengatakan bahwa Pemkab Sintang sangat memberikan dukungan terhadap kegiatan yang bersifat pemberdayaan peningkatan ekonomi masyarakat melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan dengan adanya pengajuan-pengajuan dari kelompok pertanian yang ada di desa.
"Apa yang kami bisa buat, kami pemerintah tetap buat maka bentuk-bentuk dari pengajuan dalam bentuk kelompok itu wajib, tidak mampu kalau kita melayani orang per orang,” kata dia.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan yang bersifat pemberdayaan perekonomian dan tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
"Ini tanggungjawab kita bersama bagaimana menjaga hutan, kita di kampung ni yang masih ada hutan dijaga, bisa dikelola buat pemberdayaan ekonomi, tanpa kita mengeksploitasinya, hutan tanpa ditebang juga bisa menghasilkan,"ucap Sudiyanto.
Ia menambahkan dalam rangka ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan, bidang pertanian dan perikanan merupakan hal yang utama. Sehingga potensi untuk mencapai hal tersebut sangatlah besar seperti di wilayah lahan atau hutan yang masih sangat luas.
"Saya yakin khusus untuk di Tempunak Hulu ini, luar biasa, luas lahan, sangat-sangat memungkinkan untuk mencapai swasembada pangan,” jelas dia.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, kata Sudiyanto harus ada yang menginisiasi, sehingga masyarakat di pedesaan mau dan ingin bergerak, agar tidak lagi terlalu bergantung terhadap sumber mata pencaharian utama seperti karet dan sawit.
"Kita di Sintang inikan ada credit union yang bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, ada AMAN juga yang bergerak langsung di lapangan. Sehingga masyarakat tidak lagi fokus pada karet dan sawit saja, tapi sudah berani untuk tanaman lain yang sangat potensial bisa dikembangkan, seperti coklat, kopi, enau, tebu, di daerah Ketungau tengah itu lagi mengembangkan pinang malah dan lain-lain. Sehingga hal itu suatu hal yang sangat positif ke depannya," kata Sudiyanto.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi IV Yessy Melania, dalam kesempatan tersebut juga meminta masyarakat agar lebih fokus pada satu komoditi saja dulu, seperti di Desa Benua Kencana yakni di Dusun Ansok ini sudah ada potensi perkebunan kopi dan juga kakao di Dusun Jungkang dan yang memang bisa dikembangkan oleh setiap masyarakat setempat.
"Di Ansok inikan potensinya kopi dan Jungkang ada kakao, ayo kita fokus ke situ, tidak usah lagi kita mikir sawit dan sebagainya, itu nanti kalau terlalu banyak mau diambil tidak akan bisa fokus, nanti menggantung semua, misal sawit setengah, kopi setengah, kakao setengah ujung-ujungnya tidak ada yang bisa jadi komoditi potensial kita. Jadi harus ada memang yang fokus," kata Yessy.
Yessy pun meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang untuk melakukan pemetaan terkait potensi komoditi yang bisa di kembang di setiap desa dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021