PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB) memastikan kelancaran pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang yang masing-masing membentang 93,3 kilometer dan 130,7 kilometer sirkit atau setara dengan 46 kilometer dan 65 kilometer.

"Untuk memastikan proses pembangunan SUTT dapat berjalan lancar dan sesuai dengan target yang ditentukan maka kami memantau langsung kegiatan pembangunan terutama pada titik-titik lokasi yang krusial, salah satunya dalam proses pembangunan enam tower penyeberangan sungai," ujar General Manager PLN UIP KLB, Didik Mardiyanto di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan pengerjaan proyek ini menghadapi sejumlah tantangan terutama di jalur transmisi khususnya di Sanggau-Sekadau karena mempunyai tiga lokasi yang melintasi Sungai Kapuas. Sungai Kapuas terpanjang di Indonesia yang dilintasi tower itu memiliki bentangan yang cukup lebar antara 675 hingga 767 meter untuk dilalui jalur transmisi.

"Agar memenuhi perizinan yang berlaku, PLN harus membuat desain tower khusus untuk tower-tower yang menyeberangi sungai tersebut. Biasanya tower-tower yang kami bangun memiliki tinggi sekitar 34 meter, namun karena lokasinya yang spesial, dua tower dibangun setinggi 105 meter, dua tower setinggi 120 meter, dan dua tower lainnya setinggi 123 meter," ujar Didik.

Didik menargetkan pembangunan jalur transmsisi Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang dapat selesai pada akhir 2021 dan nantinya akan tersambung dengan Sistem Khatulistiwa yang saat ini telah beroperasi.

"Sebagai catatan, saat ini sistem kelistrikan di Sekadau dan Sintang masih bersifat isolated atau belum terhubung dengan sistem kelistrikan yang ada, sehingga rawan pemadaman akibat gangguan. Bila jaringan transmisi tersebut telah beroperasi, maka suplai listrik ke daerah Sekadau, Sintang dan sekitarnya akan menjadi lebih andal karena ditunjang oleh pasokan listrik dari Sistem Khatulistiwa," katanya.

Saat ini, kekuatan daya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ada di sisi barat Kalimantan, seperti PLTU Parit Baru Site Bengkayang, PLTU IPP Kalbar 1, dan sumber listrik lainnya, dapat menyuplai listrik hingga ke sisi timur Kalimantan Barat, seperti Sekadau, Sintang dan sekitarnya.

"Di samping itu, terhubungnya sistem kelistrikan Sekadau dan Sintang ke Sistem Khatulistiwa juga akan menghentikan penggunaan pembangkit-pembangkit listrik bertenaga diesel di daerah Sekadau, Sintang dan sekitarnya," kata Didik.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021