Banjir besar yang terjadi di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat mengakibatkan akses jalan di jalan nasional dalam provinsi menuju Kabupaten Kapuas Hulu terputus di daerah Sintang.
Pantauan ANTARA, Kamis pagi, banjir di Sintang semakin besar akses jalan provinsi yang menjadi urat nadi penghubung antara Sungai Durian, Kabupaten Sintang menuju Kapuas Hulu sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda dua.
"Kami mau ke Kapuas Hulu, namun tidak bisa melintas karena jalan tergenang air," kata salah satu pengendara roda empat saat terjebak di lokasi banjir.
Tampak puluhan pengendara kendaraan bermotor terjebak di Tugu Simpang Lima karena tidak bisa melintas Jalan Lintas Melawi.
Salah seorang petugas Satlantas Polres Sintang yang berjaga di Tugu Adipura Simpang Lima mengatakan, kedalaman air yang menggenangi sepanjang Jalan Lintas Melawi mencapai 0,5 meter hingga 1 meter.
Kini Jalan Lintas Melawi yang menjadi satu satunya akses penghubung antara Sungai Durian dengan Kampung Ladang terputus. Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Melawi semakin tinggi. Ketinggian air sudah mencapai satu meter.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Pantauan ANTARA, Kamis pagi, banjir di Sintang semakin besar akses jalan provinsi yang menjadi urat nadi penghubung antara Sungai Durian, Kabupaten Sintang menuju Kapuas Hulu sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda dua.
"Kami mau ke Kapuas Hulu, namun tidak bisa melintas karena jalan tergenang air," kata salah satu pengendara roda empat saat terjebak di lokasi banjir.
Tampak puluhan pengendara kendaraan bermotor terjebak di Tugu Simpang Lima karena tidak bisa melintas Jalan Lintas Melawi.
Salah seorang petugas Satlantas Polres Sintang yang berjaga di Tugu Adipura Simpang Lima mengatakan, kedalaman air yang menggenangi sepanjang Jalan Lintas Melawi mencapai 0,5 meter hingga 1 meter.
Kini Jalan Lintas Melawi yang menjadi satu satunya akses penghubung antara Sungai Durian dengan Kampung Ladang terputus. Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Melawi semakin tinggi. Ketinggian air sudah mencapai satu meter.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021