Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis, menyalurkan air bersih ke desa-desa di Kecamatan Gondang yang terdampak banjir bandang.

"Hari ini tadi kami menyalurkan tiga tangki yang berisi total sekitar 12 ribu liter air bersih ke warga terdampak," kata Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Suroto di Tulungagung.

Bantuan air bersih masih akan terus disalurkan, menyesuaikan kebutuhan warga.

Sediaan air bersih di desa-desa yang dilintasi banjir bandang saat ini minim, terutama untuk rumah atau keluarga yang belum/tidak berlangganan PDAM.

Pasalnya, sumber air di sumur dan mata air tercampur air banjir sehingga tidak laik digunakan untuk air konsumsi.

Apalagi, air menggenang selama beberapa jam, sehingga banyak yang meresap ke sumur-sumur rumah tangga.

Air sungai juga memasuki pemukiman hingga setinggi 10 sentimeter, sedangkan di luar, air meluap hingga setinggi 15 sentimeter.

Selain Desa Notorejo, banjir juga melanda sebagian Desa Sidem.

"Air itu untuk minum dan masak," katanya.

Saat banjir terjadi, pihaknya sudah menurunkan tim untuk memantau banjir dan membantu warga.

Dari pantauannya, jalan di sekitar desa sudah kering, tinggal sisa-sisa banjir di halaman rumah warga.

Soeroto mengatakan kejadian banjir di wilayah Gondang ini efek langsung dari La Nina.

Ia menyebut luapan ini disebabkan adanya pendangkalan sungai sehingga memerlukan normalisasi.

Sayangnya anggaran normalisasi digunakan untuk penanganan COVID-19, sehingga normalisasi harus ditunda.

"Masyarakat yang tidak sadar membuang sampah di sungai, sehingga tersumbat menyebabkan banjir," katanya.

Selain di Gondang, meluapnya air sungai saat hujan juga terjadi di Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir pada Kamis (11/11).

Meski demikian, Soeroto menyebut kejadian banjir di Tulungagung masih aman dan tidak separah seperti yang terjadi di Kota Batu.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021