PT PLN (Persero) mampu menghasilkan oksigen medis sebanyak 2.654 tabung dalam setahun melalui pembangkit listrik tenaga gas uap atau PLTGU Priok di Jakarta Utara.

Pengolahan gas buang menjadi oksigen ini terinspirasi dari kasus gelombang kedua pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyak rumah sakit kekurangan stok oksigen.

"Ini merupakan bentuk kontribusi kami dalam menanggulangi pandemi COVID-19," kata Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi Felienty Roekman dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.

Dia menegaskan pihaknya akan tetap melaksanakan proyek memproduksi oksigen walau pandemi selesai mengingat kebutuhan oksigen di rumah sakit menjadi hal yang krusial.

PLN merencanakan pengelolaan gas buang menjadi oksigen tidak hanya dilakukan di Jawa-Bali saja, tetapi juga di seluruh Indonesia.

Syofvi mengatakan saat ini PLN sedang melakukan uji coba pengolahan oksigen di PLTU Lontar.

"Kami sedang mengerjakan di Sumatera, tidak hanya PLTGU, tapi juga di PLTU Lontar juga bisa menghasilkan oksigen," terangnya.

Direktur Utama Indonesia Power Ahsin Sidqi menjelaskan oksigen medis yang diperoleh dari PLTGU Priok melalui mekanisme ekstraksi senyawa hidrogen yang dihasilkan oleh hydrogen generator plant.

Alat ini juga yang berfungsi untuk memproduksi gas hidrogen sebagai media pendingin generator.

"Sedangkan dari sisi operasional pembangkit yang dibutuhkan untuk media pendingin generator hanya gas hidrogen, selama ini oksigen tidak dimanfaatkan dan dibuang ke udara," ujar Ahsin.

Oksigen yang dibuang mempunyai purity sebesar 99 persen. Namun, terdapat kandungan karbon monoksida dengan kadar tinggi yang berbahaya jika dihirup manusia.

Dengan tujuan memenuhi kebutuhan oksigen, Indonesia Power yang mengelola PLTGU Priok berinovasi agar oksigen dapat dimanfaatkan dan membantu tenaga medis dalam merawat pasien yang membutuhkan.

"Untuk itu dibuat sebuah fasilitas pemanfaatan oksigen yang berfungsi untuk memfiltrasi gas dan pengotor lain agar oksigen yang selama ini terbuang dapat dimanfaatkan serta aman untuk konsumsi manusia," kata Ahsin.

Produk oksigen PLTGU Priok telah diuji di Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta. Hasil pengukuran menunjukkan produk oksigen memiliki purity sebesar 99,9 persen dan kandungan impurity lain telah memenuhi standar gas medis.

Tak hanya di PLTGU Tanjung Priok, PLN juga memproduksi oksigen di 19 pembangkit yang dikelola dua anak usahanya, yaitu Indonesia Power dan Pembangkitan Jawa Bali dengan total potensi produksi optimum oksigen mencapai 2 juta ton per hari.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021