Kantor Search and Rescue (SAR) atau Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Provinsi Kalbar berhasil mengevakuasi empat anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Bintang Malam I yang karam di sekitar perairan laut Pulau Masa Tiga, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar.

"Keempat ABK yang berhasil dievakuasi dengan selamat tersebut, yakni Mansyur, Muhammad, Syafar, dan Suhaidi," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Yopi Haryadi saat dihubungi di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan, KM Bintang Malam I karam di perairan laut di sekitar Pulau Masa Tiga, Kabupaten Kayong Utara, Senin (6/12), dan semua ABK berhasil diselamatkan.

"Saat ditemukan keempat ABK KM Bintang Malam I tersebut bertahan di Pulau Masa Tiga, keempat korban mendirikan tenda dengan peralatan seadanya," ungkapnya.

Dia menambahkan, kejadian karamnya KM Bintang Malam I berawal dari kerusakan mesin akibat diterjang ombak tinggi, sehingga kapal terombang-ambing akibat dihantam ombak yang akhirnya tenggelam.

Dia menambahkan, saat ini keempat korban sudah dievakuasi ke Pelabuhan Teluk Batang dan diserahkan kepada pihak agen KM Bintang Malam I untuk penanganan selanjutnya.

Kepala BMKG Supadio Pontianak, Nanang Buchori, pada Senin (6/12) memprediksi potensi hujan besar di sekitar laut China Selatan akan menyebabkan terjadinya gelombang tinggi sekitar dua hingga empat meter sebagai dampak cuaca ekstrem di pesisir Kalimantan Barat sejak 3 hingga 10 Desember 2021.

Dia mengimbau kepada masyarakat wilayah pesisir Kalbar agar mewaspadai potensi terjadinya genangan atau banjir yang diakibatkan oleh potensi hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi dan fase pasang air laut maksimum, terutama di sekitar wilayah Kota Pontianak itu.

"Awan-awan penghujan yang diprakirakan akan bergerak menuju wilayah laut dan perairan di sebelah barat Kalbar ini diprakirakan akan menyebabkan terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir, serta naiknya tinggi gelombang laut sehingga membahayakan aktivitas nelayan menggunakan kapal motor ukuran kecil," katanya.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021