Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat, Irjen (Pol) R Sigid Tri Hardjanto mengajak masyarakat di provinsi itu untuk merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan sehat.

"Kami mengajak masyarakat Kalbar yang merayakan Natal dan Tahun Baru tahun ini, yakni secara aman dan sehat agar tidak terpapar COVID-19," kata R Sigid Tri Hardjanto saat memimpin Rakor Lintas Sektoral Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Pontianak, Rabu.

Untuk itu, dia berharap semua pihak yang terlibat dalam pengamanan harus bersinergi dalam menciptakan agar Perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 di wilayah Kalbar ini berlangsung secara aman dan sehat.

"Ingat hukum yang paling tinggi itu adalah keselamatan rakyat, jadi kita mempunyai berbagai macam regulasi, dan perundang-undangan tapi harus konsekuen dan konsisten dalam menjaga keselamatan dan kesehatan mereka," ujarnya.

Sementara itu, Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Sulaiman Agusto mengatakan, banyak aturan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru sehingga masing-masing pemerintah daerah harus mampu mengimplementasikan aturan tersebut di lapangan.

Dia berharap, perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di berbagai wilayah di Kalbar seluruhnya dapat berjalan baik, aman, lancar dan sehat.

"Saya yakin itu tercapai, kalau kerja sama yang erat antara bupati dan wali kota, dandim, kapolres dan semua yang terkait di wilayah dapat dilaksanakan dengan baik," katanya.

Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyampaikan pada perayaan Natal dan Tahun Baru pemerintah tidak jadi menerapkan PPKM Level 3, namun demikian bukan berarti bebas, kegiatan masyarakat tetap dibatasi agar jangan sampai menimbulkan kerumunan.

"Jadi tidak boleh ada kerumunan. Melihat tren peningkatan COVID-19 itu ketika terjadi libur, artinya banyak sekali masyarakat berkumpul," katanya.

Gubernur Kalbar mempersilakan masyarakat untuk merayakan Natal dan Tahun Baru tapi tetap sehat dan selalu menjaga protokol kesehatan. Ia berharap melalui pertemuan kali ini bisa membuat tekad semuanya untuk bersama-sama menghindari terjadinya lonjakan-lonjakan keterjangkitan COVID-19 di Kalbar.

"Kalau sampai itu yang terjadi, yang rugi kita semua, karena biaya untuk pemulihan itu sangat besar dan menghambat pertumbuhan ekonomi untuk wilayah Kalbar sendiri," ujarnya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021