PT PLN (Persero) mencetak kenaikan penjualan listrik 257.634 gigawatt jam (GWh) sepanjang 2021 atau naik 5,77 persen dibandingkan penjualan listrik 2020 sebesar 243.583 GWh.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan kenaikan penjualan listrik ini merupakan hasil dari pelaksanaan sejumlah program yang dijalankan perseroan, seperti promo tambah daya dan diskon penyambungan baru.

Baca juga: Pembangkit listrik terapung 60 megawatt siap beroperasi
Baca juga: PLN targetkan proses pengadaan tanah kontruksi JBC 500 kV rampung akhir 2022

"Kenaikan penjualan listrik ini merupakan bukti perekonomian Indonesia mulai pulih di tengah pandemi COVID-19," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi, lanjut Agung, PLN telah melaksanakan sejumlah program untuk menggenjot penjualan listrik, seperti promosi tambah daya dan diskon penyambungan baru.

Perseroan juga mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi.

Baca juga: Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum sudah tersedia di Kalimantan Timur
Baca juga: Pelanggan PLN waspada cuaca ekstrim masih terjadi di Papua

Selain itu, PLN juga terus mencari peluang pasar baru, seperti di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine.

"Alhasil sepanjang 2021, kami telah berhasil menambah 3,5 juta pelanggan baru menjadi 82,5 juta pelanggan," kata Agung.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pencapaian positif ini merupakan hasil dari sejumlah langkah inovasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan melalui program transformasi PLN, sehingga membuat perseroan berhasil meningkatkan penjualan tenaga listrik dan menjaga Beban Pokok Penyediaan (BPP) tetap stabil.

Kinerja yang baik dari sisi finansial tersebut tidak terlepas dari dukungan infrastruktur yang semakin baik dan pasokan listrik yang semakin andal.

Baca juga: PLN dapat bantuan 500 ribu MT batu bara dari PT Antang

Pada 2021, kapasitas pembangkit bertambah sebesar 1.332 megawatt (MW), sedangkan aset transmisi PLN tumbuh 46,23 persen (yoy) menjadi 3.473 kilometer sirkuit (kms) hingga akhir 2021.

Selain itu, kapasitas Gardu Induk PLN juga meningkat 5,33 persen (yoy) menjadi 5.930 megavolt ampere (MVA) hingga akhir 2021. Sementara untuk trafo distribusi, perseroan mencatatkan pertumbuhan 11,11 persen (yoy) menjadi 2.785 MVA pada 2021.

Pembangunan infrastruktur tersebut menunjang perluasan pasokan listrik ke pelanggan, sehingga daya tersambung hingga akhir 2021 sebesar 8.888 MVA atau meningkat 34,65 persen dibanding pada 2020 sebesar 6.601 MVA.

"Pembangunan dan peremajaan infrastruktur kelistrikan ini merupakan wujud pelaksanaan komitmen PLN dalam meningkatkan layanan, sehingga membuka peluang untuk menambah pelanggan baru," imbuh Agung.

Baca juga: PLN Kalbar gandeng Fakultas Teknik Untan sosialisasi kelistrikan

Peningkatan layanan tidak hanya tentang menyediakan pasokan listrik, PLN juga memberikan kemudahan pelanggannya untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan lewat PLN Mobile.

Sejak diluncurkan pada 18 Desember 2020 lalu, sebanyak 16 juta pengguna sudah terdaftar di PLN Mobile dengan tingkat kepuasan 4,9 dari skala lima.
 

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022