Gubernur Kalimantan Barat Kalbar Sutarmidji meminta ritual Narokng Padi Ngabayotn Sanagari yang menjadi adat dari masyarakat Dayak Singkawang untuk dijadikan sebagai salah satu agenda wisata budaya di Singkawang.

"Kegiatan budaya ini harus tetap dilestarikan, karena ini juga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kota Singkawang. Sebab Kota Singkawang sudah sangat dikenal baik wisatawan domestik maupun internasional karena memiliki tempat-tempat wisata dan kebudayaan yang cukup banyak," katanya saat menghadiri ritual Narokng Padi Ngabayotn Sanagari di Singkawang, Rabu.

Tradisi Ngabayotn adalah ritual upacara tutup tahun yang diselenggarakan oleh masyarakat Suku Dayak Salako. Ritual ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyampaikan rasa syukur, terutama atas hasil panen padi pada masyarakat Dayak.

Upacara adat Ngabayotn dilaksanakan seusai panen padi yang bermakna bahwa masyarakat setempat akan memulai kembali tahun pertanian dengan membuka ladang baru yang biasanya ditandai dengan ritual Sam-sam.

Ngabayotn terdiri atas tiga bagian ritual, yaitu Nurutni’, Nyangohotn, Matekng dan Tari Narokng yang bertujuan sebagai pengundang, menjamu, dan mengantar Jubata kembali ke asalnya.

"Kota Singkawang dikembangkan sebagai kota jasa, terutama pada sektor pariwisata. Kegiatan ini sebagai salah satu ritual adat istiadat yang dapat menarik wisatawan. Jadi mereka, tidak hanya melihat keindahan kotanya saja, namun juga wisata budaya," kata Sutarmidji.

Dengan potensi yang dimiliki, pengembangan Kota Singkawang sejalan dengan program pemerintah pusat, yakni pengembangan sektor pariwisata.

"Ke depan memang program pemerintah pusat juga akan mengembangkan sektor pariwisata, di Kalbar kita memiliki objek wisata yang cukup bagus seperti di Temajuk, Kabupaten Sambas, dan Kota Singkawang serta daerah lainnya yang memiliki potensi wisata. Kita harus mampu mendatangkan orang sebanyak mungkin sehingga berdampak juga pada roda perekonomian wilayah kita," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022