Gunakan mesin listrik bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN, Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Jaya Bersama Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, berhasil meningkatkan produktivitas usaha pengolahan hasil laut.
"Saat proses produksi dilakukan secara manual, dalam 2 hari kami hanya bisa menghasilkan 10 kg terasi, namun sejak menggunakan mesin listrik, kami bisa menghasilkan 50 hingga 60 kg terasi per hari," ungkap Sahbani (55), Ketua LKM Jaya Bersama.
Dikatakannya, sejak berdiri tahun 2009, LSM Jaya Bersama mengkoordinir aktivitas usaha pengolahan hasil laut yang dilakukan warga. Diakuinya, bantuan yang diberikan PLN sangat berdampak pada peningkatan usaha masyarakat di Kelurahan Sedau.
"Sekarang seluruh proses produksi terasi dilakukan dengan peralatan listrik. Mulai dari proses pemilihan udang rebon, penghalusan, hingga penyimpanan bahan baku produksi, semua serba listrik. Selain menghemat waktu dan tenaga, omsetnya pun terus meningkat dari waktu ke waktu," tutur Karyani bersemangat.
Melalui rumah produksi yang dikelola bersama, LKM Jaya Bersama mengkoordinir sekitar 60 KK yang aktif melakukan usaha pengolahan udang rebon. Dalam setiap masa produksi, setiap kelompok usaha berhasil meraup omzet sekitar Rp. 16 juta rupiah per minggu.
Ia berharap, meningkatkan produktivitas usaha yang diraih mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di Kelurahan Sedau.
Hal senada juga diungkap Karyani Mistur (48), Ketua Kelompok Pengelola Usaha Terasi Sedau. Menurutnya, selain bantuan mesin produksi listrik, PLN juga terus melakukan pembinaan serta pendampingan, salah satunya teknis pengemasan, sehingga terlihat menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Secara terpisah, Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, mengatakan melalui program TJSL, pihaknya terus mendorong pertumbuhan usaha yang dilakukan masyarakat.
"Selain memberikan bantuan untuk mendorong produktivitas usaha, kami juga terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dengan menjaga keandalan pasokan listrik. Jika listriknya andal, maka proses produksi dapat berjalan dengan baik, usahanya pun semakin meningkat," pungkas Meidiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Saat proses produksi dilakukan secara manual, dalam 2 hari kami hanya bisa menghasilkan 10 kg terasi, namun sejak menggunakan mesin listrik, kami bisa menghasilkan 50 hingga 60 kg terasi per hari," ungkap Sahbani (55), Ketua LKM Jaya Bersama.
Dikatakannya, sejak berdiri tahun 2009, LSM Jaya Bersama mengkoordinir aktivitas usaha pengolahan hasil laut yang dilakukan warga. Diakuinya, bantuan yang diberikan PLN sangat berdampak pada peningkatan usaha masyarakat di Kelurahan Sedau.
"Sekarang seluruh proses produksi terasi dilakukan dengan peralatan listrik. Mulai dari proses pemilihan udang rebon, penghalusan, hingga penyimpanan bahan baku produksi, semua serba listrik. Selain menghemat waktu dan tenaga, omsetnya pun terus meningkat dari waktu ke waktu," tutur Karyani bersemangat.
Melalui rumah produksi yang dikelola bersama, LKM Jaya Bersama mengkoordinir sekitar 60 KK yang aktif melakukan usaha pengolahan udang rebon. Dalam setiap masa produksi, setiap kelompok usaha berhasil meraup omzet sekitar Rp. 16 juta rupiah per minggu.
Ia berharap, meningkatkan produktivitas usaha yang diraih mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di Kelurahan Sedau.
Hal senada juga diungkap Karyani Mistur (48), Ketua Kelompok Pengelola Usaha Terasi Sedau. Menurutnya, selain bantuan mesin produksi listrik, PLN juga terus melakukan pembinaan serta pendampingan, salah satunya teknis pengemasan, sehingga terlihat menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Secara terpisah, Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, mengatakan melalui program TJSL, pihaknya terus mendorong pertumbuhan usaha yang dilakukan masyarakat.
"Selain memberikan bantuan untuk mendorong produktivitas usaha, kami juga terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dengan menjaga keandalan pasokan listrik. Jika listriknya andal, maka proses produksi dapat berjalan dengan baik, usahanya pun semakin meningkat," pungkas Meidiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022